bongkah.id – Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafly Amar berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (20/10/2020). Alumni Akpol 1988 itu bersilahturahim pada Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. Untuk merenda kerjasama memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah. Melibatkan kaum muslim Indonesia menangkal radikalisme, sehingga Indonesia menjadi sebuah negara yang baldatun thoyibatun warobbun Ghofur. Sebuah negera baik yang diampuni Tuhan, atau dalam falsafah Jawa “gemah ripah loh jinawi”.
“Kami silahturahim ke Ponpes Tebuiren ini untuk sowan pada Gus Kikin. Merenda kerjasama untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Mengembalikan agama Islam di Indonesia ini sebagaimana yang dicita-citakan Mbah Hasyim,” kata Boy Rafly Amar.
Menurut ia, BNPT berupaya menyebarkan semangat ukhuwah Islamiyah kepada generasi muda. Generasi yang akan memimpin bangsa ini ke depan. Islam juga mengajarkan demikian, karena Islam yang dibawah Rasulullah Muhammad Saw merupakan rahmatan lil alamin.
“Kami selalu berusaha menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, untuk mengedepankan semangat ukhuwah Islamiah, ukhuwah basariyah, dan ukhuwah wataniyah kepada generasi muda yang akan memimpin negara Indonesia di masa datang,” ujarnya.
Mantan Kapolda Papua dan Kepala Divisi Humas Polri yang piawai Qiroah ini sangat berterima kasih kepada Pesantren Tebuireng Jombang, terhadap sinergitas terlibat langsung dalam menjaga negara ini. Karena itu, ayah dari Mutiaratu Astari Rafli dan Kirana Rafli ini berharap ke depan antara BNPT dengan Pesantren Tebuireng, dapat menyelenggarakan sebuh kegiatan untuk menanamkan semangat dan nilai-nilai kebangsaan dengan beragama. Pesantren dinilainya sebagai tolok ukur kondisi keumatan, karena kiai yang ulama menjadi pusat rujukan umat dalam mencari suri tauladan.
“Untuk itu kami mengajak para alim ulama terlibat dalam mencegah perkembangan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Caranya yaitu menebarkan konsep belajar agama, khususnya agama Islam yang mencintai Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, KH Abdul Hakim Mahfudz menyambut baik ajakan BNPT tersebut. Ulama yang karib dipanggil Gus Kikin ini siap mendukung dan membantu pemerintah, untuk melakukan penangkalan terhadap ajaran radikalisme dan terorisme yang bertolak belakang dengan agama Islam yang disebarkan, diajarkan, dan dicontohkan Rasulullah Muhammad Saw.
Menurut dia, pesantren sangat mendukung upaya pemerintah menanggulangi terorisme, dengan mengajarkan nasionalisme di kalangan santri sebagai generasi umat Islam Indonesia masa depan.
“Kami sangat mendukung upaya itu. Santri itu belajar agama sekaligus mencintai negerinya. Dari dulu pesantren sangat nasionalis dan ikut berjuang memerdekakan negara,” katanya.
Dalam acara bertajuk “Silaturahim Kebangsaan BNPT RI bersama Keluarga Besar Pondok Pesantren Tebuireng” yang digelar di gedung KH M Yusuf Hasyim, Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, itu juga dihadiri beberapa sivitas Pesantren Tebuireng dengan tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19. Selain jumlah peserta yang sangat terbatas, seluruh peserta juga diwajibkan memakai masker dan jaga jarak.
Selain itu, rombongan BNPT yang dipimpin Boy Rafli juga berziarah ke makam para masyayikh yang telah wafat di area pemakaman Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Di makam itu, beberapa tokoh nasional dimakamkan, antara lain pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari, tokoh nasional KH Wahid Hasyim, mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pengasuh PP Tebuireng almarhum KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah). (mad)