Dalam sebulan Indah mulai mencoba memasarkan tas anyam hasil keuletannya itu melalui media online. Siapa sangka jika pasar online tersebut lebih meluas dalam menjangkau.
“Saya pasarkan melalui berbagai media online, Alhamdulillah responnya lebih bagus,” kata dia.
Indah pun menjual tas anyamnya mulai dari harga Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu saja, bergantung pada ukurannya.
“Semua jenis harganya sama, yang membedakan hanya besar dan kecilnya barang,” jelas dia.
Indah mengaku bersyukur menjadi korban jatuhnya bisnis warung saat pandemi. Meski sempat terpuruk, namun ia mampu bangkit dan kini berhasil meraih penghasilan hingga jutaan rupiah setiap bulannya.
“Sekarang jualan tas anyaman bisa dapat Rp 4 juta sampai Rp 3 jutaan tiap bulan, itu sudah bersih,” ungkap Indah. (ima)