Kirab titik nol Bung Karno si Ploso Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Kirab titik nol Bung Karno si Ploso Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Suasana sore di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, terasa berbeda. Ratusan warga berduyun-duyun memenuhi Gang Buntu. Di sanalah, di sebuah rumah tua yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Ir. Soekarno, kirab bertajuk “Titik Nol Bung Karno” dimulai.

Kirab ini bukan sekadar ritual tahunan atau agenda seremonial. Ia adalah napak tilas sejarah, upaya masyarakat Ploso untuk menegaskan kembali klaim bahwa Bung Karno, sang Proklamator Republik Indonesia, lahir di tanah mereka. Barisan kirab bergerak menyusuri jejak masa kecil Soekarno, melewati tempat-tempat bersejarah yang lekat dengan perjalanan awal hidupnya.

ads

Rombongan berjalan menuju Sekolah Ongko Loro, sekolah tempat Raden Soekeni Sosrodiharjo, ayah Bung Karno, mengajar. Lalu berlanjut ke Sekolah Desa, tempat Bung Karno menimba ilmu di masa kecil, dan ke Pondok Pesantren Kedungturi, tempat beliau belajar mengaji. Kirab ditutup di Kantor Desa Losari, Kecamatan Ploso.

Yang menarik, sosok Bung Karno dalam kirab ini diperankan oleh Camat Ploso, Tridoyo Purnomo. Mengenakan pakaian khas ala Proklamator, Tridoyo tidak hanya menjadi ikon visual dalam acara, tetapi juga memberi makna tersendiri tentang kepemimpinan lokal yang peduli sejarah.

“Terima kasih juga atas kehadiran semuanya pada prosesi kirab ini,” ujarnya kepada peserta kirab yang memadati rute perjalanan, Jumat (20/6/2025).

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi juga bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Bung Karno.

“Pada dokumen-dokumen terbaru yang diteliti para pegiat sejarah, Bung Karno lahir di Ploso Jombang,” tegas Tridoyo.

Ia juga mengingatkan peserta untuk tetap menjaga keselamatan selama kirab. “Mari kita melaksanakan kirab dengan semangat,” tandasnya.

Di tengah semangat kebangsaan itu, hadir pula Arif Yulianto, atau yang akrab disapa Cak Arif. Ia merupakan pegiat sejarah sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang. Menurutnya, data yang dikumpulkan selama ini kian menguatkan klaim bahwa Bung Karno lahir di Ploso pada 6 Juni 1902.

“Bung Karno lahir di Ploso Jombang pada tanggal 6 Juni 1902,” ungkap Cak Arif, penuh keyakinan.

Ia menambahkan, pada 2024 lalu TACB telah mengeluarkan surat rekomendasi agar rumah kelahiran Bung Karno di Ploso ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten.

“Oleh karenanya, kami berharap Bupati Jombang segera menetapkannya sehingga situs ini dapat dilestarikan,” pungkasnya.

Di balik langkah-langkah kaki yang menyusuri jejak sejarah, terselip harapan besar, agar generasi muda mengenali, mencintai, dan merawat warisan perjuangan bangsa. Karena dari tanah ini, jika benar adanya, sejarah Indonesia pernah ditorehkan sejak awal oleh sosok besar bernama Soekarno. (Ima/sip)

18

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini