Bongkah.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengimbau semua pihak menyamakan visi dalam pembangunan permukiman dan perkotaan di Indonesia. Yakni menyangkut kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan yang harus diutamakan.
Hal tersebut disampaikan Basuki usai meninjau pameran “Suatu Hari yang Baik 2045” di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, akhir pekan lalu. Acara ini menyajikan menghadirkan perjalanan transformasi perkotaan Indonesia dari tahun 1945 hingga proyeksinya pada tahun 2045 nanti, saat Republik Indonesia akan genap berusia satu abad.
“Saya terima kasih, pameran ini mengingatkan kita, meng-encourage kita. Kalau kita ingin mempunyai yang seperti itu, tidak usah menunggu 100 tahun Indonesia Merdeka di 2045. Kalau kita mau, mulai berubah dari sekarang, dan kita harus bekerja ke arah itu,” kata Basuki didampingi istri dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian PUPR.
Turut hadir Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Dian Irawati. Serta Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Budianto Prasetio.
Pameran ini merupakan bagian dari peringatan Hari Habitat Dunia & Hari Kota Dunia 2023 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta. Terbuka untuk umum, pameran berakhir pada tanggal 18 Oktober. Sejak dimulai pada 3 Oktober lalu, pameran telah mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Sekitar 4.000 pengunjung telah hadir sejak dibuka hingga penutupan pameran di Indonesia Arena, GBK.
Basuki menjelaskan bagaimana Kementerian PUPR Di PU kini sangat memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan di setiap kegiatan pembangunan infrastruktur. Salah satu ia mencontohkan tentang realisasi dari konsep green infrastructure untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.
“Kita bangun jembatan mengikutsertakan arsitek, untuk bisa mendesain jembatan yang lebih baik. Tidak hanya fungsional komponen beton, tapi harus punya unsur estetika,” tukas Basuki.
Basuki juga menjelaskan tentang realisasi dari konsep green infrastructure untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup. “Misalnya kalau kita bangun jalan, jangan sampai run-off-nya itu lari kemana-mana, mengotori sungai, mengotori laut,” ujar Menteri PUPR.
Basuki menekankan, kesadaran dalam pembangunan lingkungan permukiman dan perkotaan yang berkualitas serta estetis harus dimiliki semua pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga pihak swasta seperti developer untuk memperhatikan visi keberlanjutan.
“Karena 20 tahun itu enggak lama, sangat sebentar. Sehingga kita harus mulai dari sekarang, tidak hanya pameran, tapi kita kerjakan. Apakah itu PUPR, IAI, PII, real estate, semua bertanggungjawab mewujudkan Suatu Hari Yang Baik di 2045,” tutur dia.