Konferensi Pers Pihak Rektorat Unej, Soal Tarik Ribun Mahasiswa pasca kejadian Curanmor.
Konferensi Pers Pihak Rektorat Unej, Soal Tarik Ribun Mahasiswa pasca kejadian Curanmor.

Bongkah.id – Universitas Jember (Unej) resmi menarik seluruh 1.307 mahasiswanya yang tengah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 di Kabupaten Lumajang. Keputusan itu diambil setelah terjadi kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menimpa peserta KKN di dua lokasi berbeda.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej, Prof. Yuli Witono, mengatakan penarikan dilakukan demi keselamatan dan keamanan mahasiswa.

ads

“Secara resmi, hari Sabtu lalu, tanggal 9 Agustus, mahasiswa kita tarik dari wilayah KKN. Namun kami tidak ingin merugikan mahasiswa,” ujar pria yang akrab disapa Prof. Yuli ini, saat konferensi pers di Gedung Rektorat Unej, Selasa (12/8/2025).

Menurut Prof. Yuli, keputusan tersebut diambil setelah empat sepeda motor milik mahasiswa KKN dicuri di posko Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, dan Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Peristiwa ini juga menimpa peserta KKN dari tujuh perguruan tinggi lainnya yang tergabung dalam KKN Kolaboratif di Lumajang.

“Kondisinya dalam tanda petik darurat. Mahasiswa kita berikan dispensasi dengan kompensasi. Sebagian besar program di desa sudah selesai, sehingga mereka tinggal evaluasi, membuat laporan, video asesmen, dan sosialisasi,” jelasnya.

Prof. Yuli menegaskan bahwa keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama dibanding aset materi. “Lebih penting dan berharga daripada sekadar memikirkan aset. Keselamatan jiwa jauh lebih penting,” tegasnya.

Ia juga berharap kejadian ini menjadi refleksi bersama semua pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan mitra perguruan tinggi. “Tentu ini hal yang serius supaya tidak dianggap biasa. Kita perlu kolaborasi dengan semua pihak agar situasi di lapangan benar-benar kondusif,” kata Prof. Yuli.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, Unej menerjunkan 1.307 mahasiswa ke 102 desa di Lumajang untuk program KKN Kolaboratif.

Selain Unej, perguruan tinggi lain yang menghentikan KKN antara lain Universitas Lumajang, Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq Jember, Universitas Islam Jember, STKIP PGRI Lumajang, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.

“Kalau sudah ada chemistry dengan desa dan situasinya kondusif, kami minta tetap diteruskan dengan cara-cara khusus. Toh mahasiswa juga banyak yang ditempatkan di wilayah asalnya. Jadi tidak perlu khawatir,” pungkasnya. (ata/sip)

24

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini