bongkah.id — Korps Marinir menambah kekuatan. Sebanyak 186 ksatria muda. Mereka berhasil menyandang Baret Ungu. Baret kebanggaan Korps Marinir itu didapat. Setelah berhasil menyelesaikan rangkaian pendidikan dasar kemiliteran di Puslatdiksarmil. Selama lima bulan
Ksatria Muda Marinir penerima Baret Ungu itu terdiri dari 20 perwira dan 166 bintara. Selain menyelesaikan pendidikan dasar kemiliteran. Mereka juga menyelesaikan pendidikan kejuruan Korps Marinir. Selama enam bulan lebih.
Upacara Pembaretan 20 perwira remaja lulusan AAL Angkatan LXV TA 2020. Pun 166 bintara remaja Angkatan XXXIX/1 TA 2020 Korps Marinir TNI AL, dilakukan di Pantai Barona Kondang Iwak, Donomulyo, Kabupaten Malang, Rabu (12/8/2020). Upacara dipimpin oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han).
Untuk diketahui Pantai Barona Kondang Iwak, Donomulyo, Malang, Jawa Timur, sebagai arena permainan pembaretan. Karena pantai tersebut merupakan daerah latihan prajurit yang baru masuk di dalam jajaran Korps Marinir TNI AL.
Dalam amanatnya, Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) mengatakan, upacara pembaretan merupakan implementasi pembinaan Korps Marinir dari aspek kultural, pembinaan tradisi yang menjunjung nilai-nilai luhur, pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, dan kehormatan diri serta kecintaan kepada korps.
Penyematan Baret Ungu merupakan identitas Prajurit Petarung Korps Marinir. Yang telah ikut mengukir sejarah perjalanan bangsa. Mulai dari zaman revolusi kemerdekaan.
“Pembaretan ini sekaligus sebagai pertanda telah lahir prajurit-prajurit muda Korps Marinir. Yang siap bertugas di setiap palagan dan sebagai titik awal pengabdian prajurit petarung Korps Marinir kepada negara dan bangsa,” katanya.
Ditambahkan; “Mulai saat ini harus ditumbuhkan dan dipupuk kesadaran bahwa kalian adalah prajurit-prajurit profesional. Kebanggaan rakyat yang memiliki jiwa ksatria sebagai prajurit petarung sejati yang religius. Namun tetap berperilaku humanis. Selalu berdiri dan tampil sebagai garda terdepan. Membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran ini harus dipegang dalam jati diri setiap prajurit saat bertugas”.
Upacara tersebut dihadiri Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI Mar Ipung Purwadi, Wadan Kodiklatal Brigjen TNI Mar Lukman, Wagub AAL Brigjen TNI Mar Endi Supardi, Asops Dankormar Kolonel Mar A Fajar, Asintel Dankormar Kolonel Mar Bambang Wahyuono, dan Aspers Dankormar Kolonel Mar I Made Sukadana.
Selain itu hadir juga Koorsmin Dankormar Letkol Mar Widoyono, Danlanmar Surabaya Kolonel Mar Idi Rizaldi, Dankolatmar Kolonel Mar Suliono, Dan Kodikmar Kolonel Mar Sarjito, Wadan Kodikmar Kolonel Mar Hendro Suwito, DanLanal Malang Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni, serta para komandan kolak/satlak jajaran Pasmar 2 perwira staf Kolatmar dan perwakilan dari Perhutani KPH Malang.
Sedangkan materi latihan yang dipelajari 186 Ksatria Marinis muda itu antara lain latihan teknis (Latek) menembak kualifikasi, tahap pendidikan komando (Dikko) di hutan Selogiri selama hampir tiga bulan. Pun Latek KSIT, Latek Opsfib. Pun kursus tamtama remaja di Puslatpurmar 4 Purboyo Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) selama satu bulan.
Setelah semua rangkaian kegiatan pendidikan tersebut dilalui, mereka berhak mengenakan Baret Ungu. Baret kebanggaan Korps Marinir. Yang diserahkan dalam upacara tradisi khusus Korps Marinir. (rim)