Bongkah.id– Atmosfer euforia terlihat dilakukan warga Surabaya Raya, pasca dihentikannya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Selasa (09/06/2020) dini hari Mall dan pasar terlihat kembali mulai ramai. Pengunjungnya walau bermasker, tapi tak disiplin menjaga jarak. Sebuah fakta protokol kesehatan yang tidak terselenggara secara disiplin.
“Surabaya Raya saat ini telah memasuki masa transisi selama 14 hari. Kami mohon masyarakat tidak euforia dengan adanya kelonggaran ini. Justru saat ini kita memasuki budaya baru,” kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (11/06/2020).
Normal baru, menurut ia, antara lain beraktivitas menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak fisik dan sosial agar terbiasa menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
“Satu lagi, yaitu jaga imunitas. Kalau tertular jangan sakit dan kalau sakit jangan yang berat atau meninggal dunia. Sekali lagi, selalu menjalankan protokol kesehatan di manapun berada,” ujar pria yang juga Direktur RS Saiful Anwar Malang ini.
Sebagai informasi, saat ini di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik telah memasuki masa transisi menuju normal baru. Mulai 9 Juni hingga 22 Juni 2020.
Terkait dengan penambahan kasus hari ini di tiga daerah tersebut, di Surabaya bertambah 188 orang positif COVID-19 (total 3.627 orang), sembuh 37 orang, dan meninggal dunia 6 orang.
Di Sidoarjo, kasus positif Covid-19 bertambah 24 orang (total 818 orang), sembuh 22 orang, dan meninggal dunia 4 orang. Sementara di Gresik, kasus positif Covid-19 bertambah 9 orang (total 247 orang), tidak ada kasus sembuh, dan meninggal dunia 4 orang.
Sedangkan tambahan kasus positif Covid-19 di Jatim sebanyak 304 orang. Secara keseluruhan mencapai 6.798 orang. Pasien sembuh tambah 112 orang, sehingga totalnya 1.793 orang (26,38 persen). Untuk kasus meninggal dunia tambahannya 23 orang. Totalnya mencapai 553 orang (8,13 persen).
Terkait dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim jumlahnya 7.735 orang. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 25.995 orang, dan orang tanpa gejala mencapai 21.835 orang. (ima)