Bongkah.id – Setiap bulan, jutaan perempuan di seluruh dunia mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan seiring datangnya menstruasi.
Salah satu hal yang paling sering dikeluhkan adalah perubahan suasana hati yang drastis mudah marah, sedih tanpa sebab, hingga merasa sangat sensitif. Fenomena ini seringkali dianggap sepele, padahal secara medis dan psikologis, perubahan emosi saat menstruasi memiliki penjelasan yang kompleks dan penting untuk dipahami.
Apa yang Terjadi di Balik Emosi Menstruasi?
Menurut dr. Lestari Andayani, SpOG, seorang spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Bunda Jakarta, emosi yang naik turun selama menstruasi erat kaitannya dengan perubahan hormon reproduksi.
“Menjelang dan selama menstruasi, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh mengalami fluktuasi tajam. Hormon-hormon ini berpengaruh langsung terhadap neurotransmiter di otak, terutama serotonin, yang mengatur mood atau suasana hati,” jelasnya.
Serotonin yang menurun bisa menyebabkan rasa sedih, cemas, atau bahkan marah tanpa alasan yang jelas. Gejala ini merupakan bagian dari Premenstrual Syndrome (PMS), yang dialami oleh sekitar 75% perempuan usia subur.
Antara PMS dan PMDD
Namun, ada juga kondisi yang lebih serius dari PMS, yaitu Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Psikolog klinis Hana Yulita, M.Psi., menyebutkan bahwa PMDD merupakan bentuk ekstrem dari PMS yang ditandai dengan gejala emosional yang sangat mengganggu, seperti depresi berat, keinginan untuk menyendiri, atau bahkan pikiran negatif terhadap diri sendiri.
“PMDD tidak bisa dianggap remeh. Jika seseorang merasa tidak bisa mengontrol emosinya atau mengalami gangguan fungsi sosial akibat gejala ini, perlu segera mencari bantuan profesional,” ujarnya.
Gejala Emosional yang Umum Dirasakan
1. Mudah tersinggung atau marah
2. Menangis tanpa sebab
3. Merasa sedih atau depresi ringan
4. Gelisah atau cemas
5. Sulit berkonsentrasi
6. Merasa lelah secara emosional
Cara Mengelola Emosi Saat Menstruasi
Untungnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengelola emosi selama siklus menstruasi:
1. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu melepaskan endorfin, hormon “bahagia” yang bisa menyeimbangkan suasana hati.
2. Makan Sehat: Kurangi konsumsi gula dan kafein. Pilih makanan kaya magnesium, vitamin B6, dan omega-3.
3. Cukup Istirahat: Kurang tidur memperburuk emosi. Tidur yang cukup membantu menyeimbangkan hormon.
4. Manajemen Stres: Meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya bisa membantu meredakan kecemasan.
5. Konsultasi dengan Ahli: Jika emosi terasa sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. (Ima/sip)