Bongkah.id – Erdian Aji Prihartanto alias Anji menyelesaikan pemeriksaan sebagai saksi kasus penyebaran wawancara terkait obat herbal Covid-19. Musisi berkepala plontos ini harus menjawab 45 pertanyaan penyidik selama 10 jam diperiksa.
Anji mengatakan tujuan membuat video wawancara dengan Hadi Pranoto dirilis di akun youtube @duniamanji melihat ada kebaikan dalam informasi itu untuk dibagikan. Ia berdalih semata-mata untuk menyampaikan adanya harapan agar masyarakat optimistis dalam menghadapi pandemi virus corona.
“Saya melihat kita semua sudah jenuh, lelah dengan pandemi ini, lalu tiba-tiba ada harapan buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan. Engga ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto maupun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu,” kata Anji kepada wartawan usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (10/8/2020).
Anji diketahui telah memenuhi panggilan kepolisian terkait kasus obat herbal corona yang turut menyeret nama Hadi Pranoto. Hadi Pranoto merupakan pria yang mengklaim menemukan obat Covid-19 dalam bentuk ramuan herbal.
Pelantun lagu ‘Melepasmu’ itu awalnya mengira, temuan herbal Covid-19 Hadi Pranoto memberikan harapan untuk mengatasi pandemi. Namun ternyata, faktanya tidak seperti yang diduga Anji dan video yang dibuatnya juga menuai konroversi
“Saya tidak menyangka sih bahwa impact-nya ternyata seperti ini. Ya sudah saya hadapi saja,” ungkapnya.
Mantan vokalis grup band, Drive itu menyampaikan, banyak pelajaran yang didapat dari kasus yang menjeratnya soal dugaan penyebaran berita bohong ini. Termasuk soal kredibilitas media massa yang lebih dulu memberitakan ramuan herbal ala Hadi Pranoto dan menggugah inspirasi Anji untuk membuat konten videonya.
“Ternyata saya tidak bisa percaya sama media-media yang ada di Indonesia juga. Karena sebelumnya sudah sejak tanggal 30 April 2020, berita tentang Hadi Pranoto dan temuannya ini sudah ada di media online. Saya membaca banyak berita itu media lokal. Lalu ketika saya wawancara di sana pun, ada dua media di sana, media nasional dan media lokal melakukan wawancara dengan bapak Hadi Pranoto, dengan materi wawancara yang relatif sama dengan apa yang saya buat,” bebernya.
Kuasa hukum Anji, Milano Lubis menegaskan Anji akan terus bersikap kooperatif dengan pihak kepolisian terkait kasus ini. “Sampai tuntas,” ujarnya.
Obat herbal corona milik Hadi Pranoto memicu pro kontra setelah video wawancara yang diunggah Anji di youtube pada pada 31 Juli 2020, viral. Youtube pun menurunkan video tersebut karena menerima banyak laporan dari netizen. Anji pun telah meminta maaf atas kegaduhan karena konten youtubenya.
Namun kontroversi obat herbal yang diklaim Hadi Pranoto bis amenyembuhkan pasien Covid-19 tetap berlanjut ke ranah hukum. Hadi dilaporkan ke kepolisian oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid dengan tuduhan melakukan pembohongan publik atau menyampaikan informasi dusta.
Salah satunya adalah terkait biaya rapid dan swab tes dengan metode yang dia miliki, yakni digital technology yang dianggap lebih efektif namun biayanya murah Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Muannas menilai informasi ini sangat berbahaya. (bid)