Pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto nomor urut 1, Ikfina-Gus Dulloh menyapa warga di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Sabtu (9/11/2024).

Bongkah.id – Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh (Sa’dulloh Syarofi) bertekad memenangkan Pilbup Mojokerto 2024 agar bisa berjuang mensejahterakan masyarakat. Pasangan Cabup-Cawabup nomor urut 1 itu ingin mewujudkan masyarakat Kabupaten Mojokerto yang sejahtera dan bermartabat.

Ikfina-Gus Dulloh mengungkapkan, sejahtera dan bermartabat bermakna kesejahteraan warga diraih dengan usaha sendiri dan sokongan pemerintah. Semisal, warga usia produktif yakni 30-an tahun bakal difasilitasi agar dapat bekerja, sedangkan lanjut usia mendapat program bantuan khusus dari pemerintah daerah.

ads

“Tidak semua (warga) diberi bantuan terus-terusan, itu namanya tidak mendorong masyarakat sejahtera bermartabat. Yang benar adalah misalnya warga miskin yang berusia di atas 60 tahun tidak bisa dipaksa bekerja, maka ada program (perlakuan) khusus. Dan yang usianya 30an tahun harus bekerja,” kata Ikfina.

Komitmen tersebut disampaikan dalam kampanye pasangan Idola di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Sabtu (9/11/2024). Paslon kombinasi dua sosok santun yang berpengalaman dan energik ini mendapatkan kalungan bunga, serta diarak keliling kampung menggunakan mobil Jeep Willys.

“Makna bermartabat itu bukan sejahtera bukan semata karena pemberian, tapi karena ikhtiar bersama. Untuk mencapainya, harus melalui pembangunan dan mampu berdiri di kaki sendiri (berdikari),” tutur Ikfina.

Selama berkampanye di Desa Gayaman, Ikfina-Gus Dulloh mendapat sambutan dari puluhan emak-emak seraya membentangkan poster pasangan Idola dan meneriakkan ‘Coblos Nomor 1’. Pada kesempatan itu, paslon nomor urut 1 meminta restu dan dukungan kepada masyarakat setempat.

“Saya dan Gus Dulloh sowan ke sini untuk meminta restu dari seluruh warga Desa Gayaman. Izinkan kami melanjutkan pembangunan dan tatanan yang selama 3 tahun ini sudah saya upayakan. Supaya seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto meningkat kesejahteraannya,” ucapnya.

Ikfina berjanji, bersama cawabupnya, Gus Dulloh, bakal menuntaskan pembangunan yang selama ini sudah dirintis suaminya, Mustofa Kamal Pasa, dan dilanjutkan oleh dirinya. Ia berharap percepatan dan keberlanjutan pembangunan akan membuat pendapatan masyarakat meningkat setiap tahun, mampu memberi pendidikan yang layak kepada anak, senantiasa sehat, keluarga sejahtera sehingga bisa beribadah dengan tenang untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

“Pembangunan sudah kami lakukan selama saya menjadi Bupati Mojokerto, tapi belum selesai. Semua sudah kami masukkan perencanaan, semua masalah sudah kami petakan. Sehingga tak perlu khawatir. Dengan hadirnya Gus Dulloh semua akan diperbaiki,” tegasnya.

Ikfina mengajak seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 untuk mencoblos nomor 1. Tentunya memilih calon pemimpin dengan penuh tanggung jawab.

“Pilih lah bupati dan wabup Mojokerto yang tidak hanya baik, tapi juga mau dan bisa bekerja. Kalau anda salah pilih, akibatnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.

Cabup petahana ini menjelaskan, Ikfina, bupati dan wabup harus bisa bekerja untuk rakyat Kabupaten Mojokerto. Seorang kepala daerah, lanjutnya, juga wajib berdedikasi dan penuh tanggung jawab.

“Bupati dan wabup yang bisa bekerja harus dilihat berdasarkan bukti. Tidak hanya bicara dan janji-janji. Apalagi kalau sudah diberi kesempatan dan tidak dipegang kesempatan itu,” tandas Ikfina.

Oleh karena itu, Ikfina-Gus Dulloh bertekad memenangkan kontestasi Pilbup Mojokerto 2024 agar bisa bekerja mewujudkan harapan masyarakat Bumi Majapahit. Tentu, upaya meraih kemenangan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang santun dan bersih.

Terbukti, selama kampanye, paslon Idola tak pernah mau menjelekkan pasangan lainnya selama masa kampanye. Sebab pihaknya lebih fokus menyuarakan capaian kinerja dan perencanaan pembangunan untuk menyejahterakan warga Kabupaten Mojokerto.

“Paslon dan timnya yang selalu menjelekkan paslon yang lain tanda orang yang tidak bertanggungjawab karena menjelekkan orang lain. Bagaimana dia bisa bekerja dan mencintai rakyatnya kalau selama pencalonan menjelekkan pasangan yang lain,” pungkas Ikfina. (bid)

5

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini