Bongkah.id – Sebelum langit benar-benar terang, air sudah lebih dulu menyusup ke desa-desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Hujan deras yang turun sejak Minggu sore menjelma jadi luapan sungai yang menggenangi jalanan, pemukiman, dan sawah. Suasana yang biasanya tenang menjelang hari kerja mendadak berubah menjadi siaga.
salah satunya, Desa Kademangan di Kecamatan Mojoagung menjadi salah satu yang paling terdampak. Air setinggi 150 cm merendam jalan desa dan rumah warga. Situasi serupa terjadi di berbagai titik lainnya seperti Desa Tejo, Desa Bakalanrayung, dan Dusun Sambigelar. Secara keseluruhan, 13 wilayah di enam kecamatan mengalami dampak langsung dari banjir tersebut.
“Air mulai naik sekitar pukul 06.00 WIB setelah hujan intensitas tinggi sejak malam. Beberapa sungai tidak mampu menampung debit yang datang sekaligus,” ujar Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas. Senin (9/6/2025).
Ketinggian muka air bervariasi dari 5 cm hingga 150 cm, bergantung pada kontur wilayah dan jarak dengan aliran sungai. Meski tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan besar, aktivitas warga terhambat. Jalan-jalan desa berubah menjadi sungai kecil, dan lahan pertanian ikut terendam, terutama di daerah Balongsono, Kecamatan Sumobito.
Menurut data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), sebagian besar wilayah terdampak kini dalam kondisi stabil. Namun beberapa titik, seperti Dusun Taluk Kidul, masih menunjukkan tren kenaikan muka air. BPBD telah berkoordinasi dengan perangkat desa untuk pemantauan lanjutan dan tindakan darurat apabila diperlukan.
“Kami terus memantau kondisi dan melakukan asesmen di lapangan. Belum ada kebutuhan logistik mendesak, tetapi tim siap siaga jika situasi berubah cepat,” lanjutnya.
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan, terutama di daerah-daerah rawan luapan sungai. Setiap musim hujan datang membawa risiko, namun kesiapan semua pihak bisa menjadi pembeda antara bencana dan kendali. (Ima/sip)