Bongkah.id – Suasana di Pasar Legi Jombang beberapa hari terakhir diwarnai keluhan para pembeli. Di antara tumpukan karung beras dan peti sayuran, para pedagang hanya bisa pasrah menghadapi kenaikan harga yang datang bertahap sejak Juni lalu.
Luluk Hidayati, salah satu pedagang beras di Pasar Legi, tampak sibuk menimbang beras ciherang yang kini harganya merangkak naik. Ia mengaku, harga beras di tingkat eceran naik pelan-pelan sejak bulan lalu.
“Untuk harga eceran beras ciherang (jenis medium) sekarang Rp 14.000 per kilogram, sementara bramu (premium) Rp 15.000 per kilogram,” kata Luluk, Senin (7/7/2025).
Menurut Luluk, harga beras medium sebelumnya hanya Rp 12.500 per kilogram. Masuk akhir Juni, naik menjadi Rp 13.000. Dan sejak awal Juli, harga kembali merangkak ke Rp 14.000 per kilogram.
“Masuk awal Juli beras medium naik jadi Rp 14.000 per kilogram sampai sekarang,” imbuhnya.
Hal serupa juga terjadi pada jenis beras premium. Harga beras bramu yang dulu masih di angka Rp 14.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp 15.000, bahkan bisa menembus Rp 16.000 untuk jenis aroma pandan.
“Sekarang bramu naik jadi Rp 15.000 per kilogram, yang aroma pandan bahkan Rp 16.000 per kilogram,” bebernya.
Meski begitu, Luluk sendiri mengaku tidak tahu pasti apa penyebab harga beras naik, padahal dari informasi yang ia baca, stok beras milik pemerintah disebut masih aman.
“Penyebab naiknya saya kurang tahu, padahal stok beras katanya melimpah,” katanya heran.
Kenaikan ini ternyata belum terlalu berpengaruh pada penjualan. Luluk menyebut, kebutuhan pokok tetap dicari meski harganya naik.
“Kalau penjualan tetap stabil. Meski naik tetap dibeli, namanya kebutuhan pokok. Beras ciherang lebih banyak terjual,” tambahnya.
Bukan hanya harga beras, kenaikan juga merembet ke lapak sayuran. Di gang lain Pasar Legi, Taniya Ramadani, pedagang sayur, sibuk menata tomat yang kini harganya juga ikut melonjak.
“Sekarang tomat Rp 32.000 per kilogram, sebelumnya Rp 28 ribu per kilogram,” jelas Taniya.
Ia juga menyebut cabai rawit jadi salah satu komoditas yang paling terasa kenaikannya.
“Cabai rawit sekarang Rp 70 ribu per kilogram, padahal seminggu yang lalu masih Rp 50 ribu per kilo,” imbuhnya.
Namun di balik kenaikan harga tomat dan cabai rawit, harga cabai merah besar justru sedikit turun.
“Mungkin cuacanya masih hujan, jadi jarang yang panen. Karena semua sayuran ini dikirim dari Pasar Pare (Kabupaten Kediri),” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Siskaperbapo (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok) Provinsi Jawa Timur, data mencatat harga beras medium kini Rp 14.000 per kilogram, sedangkan beras premium Rp 15.000 per kilogram. Kenaikan ini sudah terjadi sejak 1 Juli lalu, dengan persentase kenaikan beras medium sekitar 12 persen dan beras premium naik 7,14 persen dari harga sebelumnya.
Bagi warga, harga bahan pokok yang terus merangkak naik ini menambah beban belanja harian. Namun bagi pedagang, satu-satunya jalan hanya berdoa agar stok tetap lancar dan pelanggan tetap datang, meski harus merogoh kocek lebih dalam untuk sekilo beras dan segenggam cabai. (Ima/sip)