Bongkah.id – Kabupaten Jombang yang dikenal dengan julukan Kota Santri rupanya juga menjadi sentra produksi camilan tradisional, Brondong. Proses dan usaha membuat makanan ringan itu bahkan menjadi warisan turun temurun dari beberapa keluarga di daerah tersebut.
Brondong terbuat dari gabah ketan ini banyak digemari semua lapisan masyarakat. Bentuk makanan ringan ini mirip dengan popocorn yang dibuat dari jagung.
Salah satu sentra produksi Brondong gabah ketan terletak di Dusun Ngumpak, Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Usaha pembuatan penganan tersebut yang turun temurun di daerah itu antara lain milik keluarga Ahmad Surasmintuhu (42).
Surasmintuhu (mengatakan, penganan ini hanya bisa dibuat secara turun temurun oleh keluarganya sejak puluhan tahun silam.
“Yang saya ketahui saat ini sudah mencapai generasi ke 3, dari nenek, ibu kemudian keluarga saya saat ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Ahmad, pembuatan brondong ketan sangat sederhana yakni menggunakan tungku untuk memasaknya sementara bahan baku hanya ketan dan gula saja tanpa ada bahan pengawet.
“Pernah kita coba menggunakan berbagai varian rasa, tapi rasanya malah menjadi aneh, jadi sampai saat ini kita hanya menggunakan gula saja,” bebernya.
Terpisah, Kepala Desa Bawangan Bahtiar Effendi menjelaskan, brondong ketan yang diproduksi oleh pelaku usaha di Dusun Ngumpak merupakan salah satu produk UMKM yang jadi unggulan di Desa Bawangan. “Satu-satunya disini, itupun sudah lama sekali Produksinya sudah turun-temurun,” ungkapnya.
Karena kekhasannya dalam pembuatannya itu, brondong ketan ini secara tidak langsung sudah menjadi salah satu ikon di Desa Bawangan, Jika ingat nama desa ini, maka orang akan langsung ingat dengan manis dan krispinya penganan ini. (ima)