Bongkah.id – Langit Mojokerto masih mendung ketika riuh warga terdengar di sekitar jembatan Rolak Songo. Di tepian jembatan yang menatap aliran Sungai Brantas yang keruh, seorang perempuan muda berdiri di balik pagar pembatas, tubuhnya tampak ragu, namun tatapannya kosong.
Warga sekitar tak sempat berlama-lama berbisik. Seorang perempuan, diperkirakan berusia dua puluhan, tiba-tiba memanjat pagar pembatas di sisi timur jembatan. Gelagatnya jelas, hendak menceburkan diri ke sungai.
Untung saja di saat genting itu, beberapa petugas kepolisian yang berjaga cepat bertindak. Mereka merangsek mendekat, menarik tubuh perempuan itu menjauh dari bibir jembatan. Suara klakson kendaraan dan teriakan warga seketika menutup denting deras air Brantas pagi itu.
Namun drama belum usai. Aida (35), salah satu saksi mata yang berdiri tak jauh dari lokasi, masih mengingat jelas bagaimana perempuan tersebut sempat memberontak.
“Tadi sempat diamankan oleh polisi, namun setelah ditanya-tanya eh malah mau terjun lagi, beruntung bisa dicegah kembali,” tutur Aida, suaranya bergetar menceritakan detik-detik menegangkan itu, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, ada yang janggal dari perilaku perempuan tersebut. Mulutnya terus komat-kamit, kalimatnya melantur entah ke mana.
“Bicaranya ngelantur, malah membahas korban yang belum diketemukan,” tandas Aida, mengingat percakapan singkat yang terdengar samar.
Hingga petang menjelang, identitas perempuan muda yang nyaris melepas nyawa di Sungai Brantas itu belum juga terungkap. Warga hanya bisa saling bertanya-tanya, siapa dia, apa yang membebani pikirannya, dan mengapa deras air Brantas menjadi pilihannya.
Petugas berjaga, warga menepi, dan arus sungai tetap mengalir, seolah menyimpan rahasia perempuan muda di ujung jembatan Rolak Songo itu yang untungnya, masih punya kesempatan pulang. (Ima/sip)
