Kombes Pol Jules Abast./Instagram humas Polda Jatim/

Bongkah.id – Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abast, membuka catatan penting yang menggambarkan betapa riuhnya aksi demonstrasi di berbagai kota dan kabupaten beberapa hari terakhir.

“Sejauh ini dapat saya sampaikan, Polda Jawa Timur dan Polres jajaran telah mengamankan 580 orang,” ujar Jules, Senin (1/9/2025) malam.

ads

Jumlah itu merupakan akumulasi dari enam daerah Surabaya, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Sidoarjo yang menjadi titik panas aksi massa.

Dari 580 orang yang diamankan, kata Jules, ada 89 orang yang diproses hukum, 12 orang masih menjalani pemeriksaan, sementara 479 orang lainnya sudah dipulangkan melalui keluarganya dengan pendampingan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Ia kemudian merinci satu per satu. Dari jantung Jawa Timur, Surabaya, Polda Jatim mengamankan 66 orang.

“Sembilan orang diproses hukum, 57 orang telah dipulangkan. Keseluruhan adalah pelaku unjuk rasa di Gedung Grahadi dan Mapolda Jawa Timur,” imbuhnya.

Tak berhenti di situ. Polrestabes Surabaya mencatat jumlah yang jauh lebih besar, 288 orang diamankan. Dari jumlah itu, 22 orang diproses hukum, sisanya 266 orang dipulangkan. Mereka ditangkap di berbagai lokasi, mulai dari 18 pos polisi, Polsek Tegalsari, hingga Gedung Negara Grahadi.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa Polsek Tegalsari ini telah dilakukan pengrusakan dan penjarahan, termasuk masjid yang menjadi sarana ibadah masyarakat di sekitar daerah Tunjungan,” terang Jules dengan nada serius.

Dari Surabaya, data bergeser ke Kediri. Di Kota Kediri, 20 orang ditangkap setelah aksi massa membakar Gedung DPRD pada Sabtu (30/8) malam. Dari jumlah itu, tujuh orang diproses hukum dan 13 orang telah dipulangkan. Sedangkan di wilayah Kabupaten Kediri, Polres setempat mengamankan 124 orang.

“Terdiri dari 23 orang proses hukum, 12 orang proses pemeriksaan, 89 orang dipulangkan. Mereka diamankan di Kantor Samsat Kediri Simpang 4 dan Polsek Kepung,” papar Jules.

Situasi tak kalah panas juga terjadi di Malang. Kota pendidikan itu mendadak rusuh. Setidaknya ada 12 pos lantas dirusak massa. Mapolres Malang Kota, pos sabara, kantor laka lantas, dan pos polisi juga tak luput jadi sasaran. Dari amukan itu, 61 orang diamankan.

“Dengan rincian 13 orang proses hukum namun tidak dilakukan penahanan, serta 48 orang lainnya telah dipulangkan,” jelasnya.

Sementara di Kabupaten Malang, aksi massa turut menyasar pos-pos polisi. Polres Malang mencatat 13 orang diamankan, dan seluruhnya diproses hukum. Mereka ditangkap di lokasi Pos Lantas Kebon Agung, Polsek Pakisaji, Pos Pantau Kepanjen, dan Pos Lakalantas.

“Yang terakhir dari Polresta Sidoarjo, telah diamankan delapan orang, dua dalam proses hukum dan enam orang telah dipulangkan. Seluruhnya berasal dari lokasi TKP Pos Waru,” tukas Jules menutup keterangannya malam itu.

Di balik angka-angka itu, terlihat bagaimana dinamika demonstrasi di Jawa Timur berkembang menjadi rentetan aksi anarkis. Dari pos polisi yang dirusak hingga gedung pemerintahan yang dibakar, aparat bergerak cepat. Namun, dari ratusan massa yang sempat digelandang, mayoritas akhirnya dipulangkan, sementara puluhan lainnya harus berhadapan dengan proses hukum. (ima/uyo)

10

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini