Bongkah.id – Pelaku usaha kecil menengah (UKM), di Jombang, Jawa Timur, Lutful Hakim (43), sukses meraup pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan dari produksi olahan spons organik. Kini, produknya menembus pasar hingga luar Pulau Jawa.
Sejak dua tahun lalu, Lutful Hakim bersama sang istri Siti Jamaliah (40) mulai menjalankan usaha mengolah sayur gambas menjadi spons organik spons untuk membilas gelas maupun piring di wastafel dapur. Berawal dari mencoba, siapa sangka jika produknya ternyata banyak diminati.
Selain dipakai untuk mengurai sampah peralatan dapur, spon organik ini bisa dipakai sebagai spon mandi. Lutfil juga mengungkapkan dalam proses sayur gambas hingga menjadi spon ini bisa memakan waktu selama delapan hari.
Warga Perumahan Denanyar Indah, Desa Denanyar, Kabupaten Jombang itu membeberkan cara mengolah sayur gambas menjadi spons organik. Pertama, bahan baku dari Taiwan itu terlebih dahulu direndam air dan kemudian dikepruk memakai batang kayu supaya kulit sayur gambas ini terkelupas.
“Untuk ukuran bahannya bermacam-macam rata-rata berukuran satu meter. Setelah dikepruk, gambas ini kembali direndam ke dalam air lagi kurang lebih 3 hari ke dalam drum, selanjutnya usai getas dan dagingnya hilang, baru jadi serat-serat seperti loofa, lalu di proses penjemuran sampai mengering,” paparnya pada Sabtu (31/12/2022).
Selama delapan hari itu, pasutri ini memeriksa kembali apakah sudah kering atau masih basah. Jika sudah memproses mengering menjadi spon organik, bapak anak satu ini bersama istrinya melakukan proses finishing dan pengemasan untuk dikirim ke para pemesan baik offline maupun online.
“Pada proses tersebut kita juga melihat cuaca supaya bisa benar-benar kering dan jadi spon gambas. Bahan baku sayur gambas ini diambil dari petani dari daerah lain, bila banyak pesanan terkadang juga beli proses jadi pengeringan dan di olah. Pemasarannya, selain dibeli sekitar Jombang juga banyak pembeli dari daerah lainnya bahkan luar pulau seperti di Bali,” jelasnya.
Usaha kreatif Lutful ini selama sebulan, bisa mencapai kurang lebih 8 ribuan spon. Untuk ukurannya berbagai macam, ada yang 10 centimeter maupun 20 centimeter. Sedangkan untuk harga jualnya, ada juga berbeda-beda tergantung jenis ukuran spon, diantaranya ada yang harga 8 ribu sampai 12 ribu.
“Kalau untuk online, kita menyediakan spon organik paket dengan isi 5 maupun 8. Kalau untuk 8 dihargai 50 ribu, jika ukuran panjang 20 centimeter isi 6 diharganya 55 ribu. Untuk omzetnya selama sebulan rata-rata bisa sampai 15 juta, dan alhamdulilah hasil keuntungan ini bisa untuk kebutuhan keluarga dan usahanya,” pungkasnya. (ima)