petugas saat mengevakuasi jasad Paimo di hutan Klubuk, Kabuh, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
petugas saat mengevakuasi jasad Paimo di hutan Klubuk, Kabuh, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Kabut pagi belum sepenuhnya hilang dari kawasan hutan petak 52, RPH Sempal BKPH Tapen, ketika warga Dusun Klubuk Timur, Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dikejutkan oleh penemuan yang memilukan. Di antara pepohonan dan sunyi hutan, seorang pria lansia ditemukan tergantung tak bernyawa.

Korban adalah Paimo (70) warga Dusun Kalikijeng, Desa Kedungdowo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Ia ditemukan oleh Subur Abadi, sepupu dari anak korban, pada Jumat pagi, (30/5/2025), sekitar pukul 09.00 WIB.

ads

Tak ada suara. Tak ada perlawanan. Hanya tubuh renta Paimo yang menggantung dengan seutas tali tambang putih.

Kematian Paimo meninggalkan duka dan tanda tanya. Namun bagi keluarganya, terutama sang anak, Suyono (43) ini bukan sekadar kabar duka, melainkan akhir dari pencarian yang dimulai sehari sebelumnya.

Suyono menyadari ayahnya tak ada di rumah sejak Kamis siang. Ia menyisir area sekitar, termasuk pasar Ploso. Bahkan, kabar orang hilang pun disebarkan lewat grup WhatsApp warga. Harapan untuk menemukannya dalam keadaan selamat pupus ketika sebuah panggilan datang dari Subur (46) “Sudah ditemukan,” kata Subur, namun dalam konteks yang menghentak batin.

Petugas kepolisian dari Polsek Kabuh bersama tim Inafis Polres Jombang dan tenaga medis dari Puskesmas Kabuh segera menuju lokasi kejadian. Mereka memastikan kondisi korban dan mengamankan barang-barang yang ditemukan di sekitar berupa sepasang sandal hijau, uang tunai Rp250 ribu, tembakau, serta kantong plastik merah berisi celana pendek dan baju.

Kapolsek Kabuh, AKP Tomi Hermanto, menjelaskan bahwa korban memang telah dinyatakan meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

“Benar, kami menerima laporan adanya warga ditemukan meninggal dunia karena gantung diri. Saat petugas mendatangi lokasi, korban sudah dalam keadaan meninggal,” ujar AKP Tomi Hermanto saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, AKP Tomi menjelaskan bahwa korban diketahui memiliki riwayat kepikunan, yang diduga menjadi latar belakang tindakannya.

“Dari keterangan keluarga, korban mengalami kepikunan dan memang sempat pergi dari rumah sejak kemarin. Setelah dicari tidak ketemu, akhirnya ditemukan pagi ini di kawasan hutan dalam kondisi gantung diri,” lanjutnya.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Dalam surat pernyataan resmi, mereka menyatakan tidak akan melakukan tuntutan secara hukum, baik pidana maupun perdata.

Meski begitu, polisi tetap menjalankan prosedur lengkap, seperti olah tempat kejadian perkara, pembuatan laporan, visum, serta pemeriksaan saksi dan pelapor. Semuanya dilakukan untuk memastikan tak ada detail terlewat. (Ima/sip)

32

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini