bongkah.id – Setelah dua hari ditutup dari lalu-lintas kendaraan besar golangan II dan III akibat terjadinya longsor di ruas jalan tol Surabaya – Gempol kilometer 06 – 200, tim ahli Geoteknik ITS merekomendasi kembali dibukanya ruas jalan tersebut sejak Jumat (29/1/2021) pagi. Dari tiga ruas jalan yang ada, hanya dua ruas yang dibuka untuk lalu-lintas. Satu ruas lain digunakan untuk kepentingan transportasi proses perbaikan ruas jalan yang longsor.
“Pembukaan dua lajur tersebut atas rekomendasi dari Tim Ahli Geoteknik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Kendaraan besar golongan II dan III dizinkan kembali seperti semula, setelah dua hari terakhir dilakukan penguatan pada lokasi jalan tol yang ambles,” kata General Manager Representative Office 3 Jasa Marga Transjawa Tollroad Hendri Taufik.
Pekerjaan yang dilakukan selama dua hari terakhir, menurut dia, adalah membersihkan longsoran. Selain itu, melakukan penguatan menggunakan ‘sand bag‘.
Dikatakan, skan Tim Ahli Geoteknik ITS merekomendasikan pembukaan kembali dua lajur di kilometer 06 – 200 jalan tol Surabaya-Gempol untuk semua jenis golongan kendaraan. Kebijakan itu ditetapkan, setelah melakukan perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya.
“Pada intinya Tim Ahli Geoteknik ITS menyatakan, terjadi longsoran dangkal di jalan tol Surabaya-Gempol kilometer 06 – 200. Dugaan sementara longsor tersebut akibat penurunan tanah yang disebabkan curah hujan tinggi,” ujarnya.
Dalam menangani longsor tersebut, dipaparkan, Tim Ahli Geoteknik ITS kembali mendesain ulang perbaikan seluruh konstruksinya. Perbaikan yang dilakukan sepanjang hari Jumat ini, meliputi pemasangan pondasi cerucuk. Selanjutnya akan dipasang “sheet pile” untuk menahan pergerakan tanah. Target pengerjaan proyek tersebut selama tiga hingga empat minggu.
“Selama proses perbaikan, Tim Ahli Geoteknik ITS terus melakukan perhitungan, untuk sewaktu-waktu dapat merekomendasikan dibukanya kembali ruas jalan tiga untuk segala jenis golongan kendaraan,” katanya.
Sedangkan Koordinator Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, Fakultas Teknik Sipil ITS, Gani ST MT mengatakan, dua lajur di Km 06+200 Tol Surabaya-Gempol yang dapat dilalui kendaraan pemanfaatannya dibagi. Lajur 3 untuk kendaraan di atas golongan 1, seperti mobil box dan truk kecil. Sementara lajur 2 hanya untuk kendaraan golongan 1, seperti mobil sedan dan MPV.
Tim ITS yang bekerja sama dengan Jasamarga dalam menangani longsoran di tepian tol itu, dikatakan, telah melakukan pengalihan aliran sisa air yang ada di area longsoran. Demikian pula, pembersihan lokasi dan pengangkutan material tanah untuk mengurangi beban pada timbunan.
“Tes sondir atau uji dengan melakukan penetrasi konus ke dalam tanah juga telah kami lakukan, hasilnya menyatakan pada kedalaman 8 meter sudah didapatkan tanah keras. Data itu menunjukkan timbunan dalam kondisi aman,” kata Gani dalam keterangan resmi yang diterima media.
“Karena itu, Tim ITS merekomendasikan kondisi badan jalan saat ini sudah aman untuk dilalui kendaraan 2 lajur,” tambahnya.
Sedangkan disela-sela peninjauan lokasi longsor jalan tol Surabaya-Gempol pada Jumat pagi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, perbaikan badan jalan yang ambles di ruas tol Surabaya-Gempol di KM 06+200 jalur A (arah Gempol) diperkirakan selesai sekitar tanggal 7 Februari 2021.
“Tadi kami sudah menghubungi Ibu Fitri, Direktur Operasional Jasa Marga, bahwasanya pengerjaan ini dilakukan intensif, mudah-mudahan akhir pekan depan atau sembilan hari dari sekarang sudah bisa dioperasikan lagi seperti sebelum terjadinya longsor,” katany.
Emil Dardak menyampaikan saat ini Jasa Marga telah memasang sheet pile (konstruksi dinding vertikal yang berfungsi menahan terjadinya longsor tanah) sehingga bisa mencegah kejadian serupa.
Selain itu, menurut mantan Bupati Trenggalek ini, tim ahli dari ITS Surabaya juga sudah melakukan sondir dan boring. Dua kegiatan itu untuk melihat kondisi tanah di lokasi badan jalan yang ambles tersebut.
“Pada Kamis kemarin hasilnya sudah keluar, tanahnya relatif masih stabil. Sehingga dapat dilakukan pemasangan sheet pile dan urukan untuk mengisi kekosongan material-material,” ucapnya.
Ditambahkan, sebagaimana laporan pihak Jasamarga, pada Kamis (28/1) malam sudah dilakukan ujicoba melintasnya beberapa kendaraan berat. Namun, aktifitas lewatnya kendaraan berat tersebut belum optimal.
“Dengan status jalan yang pasca longsor itu, saya berharap pengendara bisa tertib dan mengikuti arahan dari petugas lalu lintas. Kendaraan kecil di lajur kedua, kendaraan besar di lajur ketiga atau paling pojok. Sekali lagi, saya mohon agar pengendara kendaraan tertib dan mengikuti arahan dari petugas lalu lintas di jalan tol,” kata Suami Arumi Bachsin itu. (ima)