Bongkah.id – Boneka rajutan dan berbentuk ala seni Jepang, akrab disebut Amigurumi. Menjadi usaha kreatif kelompok emak-emak di komplek Perumahan Bumi Mangli Permai, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Owner Pengusaha Boneka Nisa Craft, Anis Indrawati menjelaskan Amigurumi merupakan seni merajut boneka asal Jepang, dari kata ami (merajut) dan nuigurumi (boneka).
Dari seni merajut itu, bonek rajutan yang dihasilkan. Memiliki kesan lucu dan unik, terlebih lagi dengan berbentuk gantungan kunci.
“Kalau bentuknya dari berbagai macam. Ada hewan, tumbuhan, hingga tokoh kartun mini—dibuat dengan tangan dan penuh ketelatenan. Produk andalannya adalah gantungan kunci amigurumi yang dijual dengan harga terjangkau, mulai dari belasan ribu rupiah,” kata Anis saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (28/6/2025).
Dalam membuat boneka rajutan ala Negeri Sakura itu. Lanjutnya, dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam proses pembuatannya.
“Usaha rumahan ini berdiri sejak tahun 2021. Berawal dari membuat konektor masker saat pandemi (Covid-19). Karena banyak yang pesan, akhirnya saya coba kembangkan jadi (boneka) Amigurumi itu,” ujarnya.
“Karena Alhamdulillah banyak pesanan, juga pengembangan kreatifitas dalam membuat boneka. Saya juga ajak emak-emak (ibu-ibu) sekitar rumah. Untuk ikut membuat dan menghasilkan rejeki,” jelasnya.
Boneka rajutan Amigurumi itu, kata Anis, banyak diminati masyarakat.
“Pasarnya lumayan luas, terutama mahasiswa yang suka gantungan kunci lucu. Kami titip jual di beberapa toko dekat kampus biar lebih dikenal,” jelas Anis.
Bagaimana dampaknya bagi warga?
Melalui Rumah Rajut Nisa Craft, Anis tak hanya mencari keuntungan pribadi. Ia juga rutin membuka kursus merajut bagi ibu rumah tangga maupun mahasiswa yang ingin belajar keterampilan ini.
“Saya ikut kursus di sini supaya bisa bikin sendiri. Jadi kalau mau usaha, bisa punya keahlian. Seru dan sabar banget ngajarnya,” ujar Nada Shafwa, salah satu peserta pelatihan.
Dengan omzet mencapai sekitar Rp3 juta per bulan, usaha ini mampu menambah penghasilan keluarga. Baik bagi Anis maupun para ibu yang ikut merajut.
“Alhamdulillah bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Teman-teman di sini juga senang karena bisa dapat penghasilan tambahan,” ujar Anis sambil tersenyum.
Perlu diketahui, produk-produk rajutan Nisa Craft kini tersebar di berbagai gerai aksesori, toko perawatan kulit, dan pusat pernak-pernik yang berada di sekitar kampus dan pusat kota Jember.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2021, usaha ini terus berkembang meski dimulai dari skala kecil. Ketekunan dan dukungan lingkungan sekitar menjadi kunci keberhasilan,” tandasnya. (ata/sip)