Bongkah.id – Warga Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, digegerkan dengan jasad Roviq Maulana Hariyanto (30) yang sudah tak bernyawa tergantung di sebelah rumahnya. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran terhimpit ekonomi.
Jasad Roviq pertama kali ditemukan adik perempuannya, Wenti, dalam keadaan menggantung dengan leher terjerat tali tambang warna biru yang terikat pada kayu blandar. Di bawahnya terdapat kursi besi dan tumpukan genteng diduga sebagai pijakan sesaat korban gantung diri.
Kapolsek Megaluh, Iptu Wawan Purwoko membenarkan, kalau pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu tewas karena aksi gantung diri. Hal itu diketahui dari hasil identifikasi jasad luar korban.
“Sudah dipastikan dari Puskesmas, dokter dari Puskesmas menyatakan memang gantung diri dengan ciri lidah keluar, air mani keluar, kotoran keluar dari dubur,” terang Iptu Wawan pada Senin (26/12/2022).
Wenti kemudian melaporkan kejadian itu ke Kepala Desa dan diteruskan ke kepolisian. Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya keluarga korban meminta untuk tidak diautopsi.
“Pihak keluarga untuk tidak dilakukan autopsi, untuk dimakamkan secara kekelurgaan disini,” jelasnya.
Mengenai motif korban memilih tewas gantung diri, Iptu Wawan berdasarkan keterangan Kepala Desa selain cekcok keluarga, karena motif ekonomi, banyak hutang. Termasuk masalah biaya sekolah dan biaya hidup anak.
“Katanya pak lurah juga banyak hutang, bingung, terus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri,” ujar Iptu Wawan.
Menurut keterangan sejumlah saksi, korban pernah terlibat cekcok degan keluargnya. Informasi lain menyebutkan jika pria yang sudah memiliki anak itu sempat pergi ke Surabaya.
“Karena sebelumnya ada masalah keluarga, cekcok. Dengan keluarga ada kata pisah-pisah gitu. Katanya mau ke Surabaya, dicari ketemu di rumah saudaranya pagi,” ungkap Wawan.
Kepala Desa Balongsari, Nur Wachid membenarkan bahwa masalah ekonomi menjadi faktor korban ambil tindakan bunuh diri.
“Masalah ekonomi mas, sempat minta surat keterangan untuk minjam uang di koperasi,” pungkasnya. (im)