Anak terkena demam berdarah dengue akibat gigitan nyamuk aedes aegypti (ilustrasi).

Bongkah.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur melonjak hingga menyebabkan 17 pasien meninggal dunia. Tercatat, total sebanyak 997 orang yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Data jumlah orang yang terkena DPD berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim selama 1-24 Januari 2022 Kasus terbanyak tercatat di antaranya Bojonegoro sebanyak 112 orang, disusul Nganjuk 72 orang, Malang 66, Ponorogo, dan Sidoarjo masing-masing 53.

ads

Sementara angka kematian akibat DBD tertinggi hingga 24 Januari 2022 tercatat ada di Pamekasan sebanyak tiga orang. Kemudian Bojonegoro dua orang, Nganjuk dua orang, lalu Bangkalan dan Kediri masing-masing satu orang.

Kepala Dinkes Jatim, Dr Erwin Ashta Triyono meminta masyarakat tak melupakan bahaya DBD meski saat ini memfokuskan mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. Menurutnya, upaya preventif maupun proaktif lebih efektif menangani lonjakan kasus DBD.

“Dalam hal itu, 3M dikunci untuk mencegah jangan sampai kasusnya membeludak atau meningkat,” ujar Erwin, Rabu (26/1/2022).

Grafik penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur.

Erwin mengatakan, edukasi kepada masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup bersih dan menjaga kebersihan ingkungan menjadi pilihan terbaik untuk mencegah DBD. Dia berharap optimalisasi penggunaan fogging atau abate dengan menyesuaikan indikasi.

“Bisa dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, sementara abate khusus jentik-jentiknya,” jelasnya. (bid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini