Bongkah.id — Tahun ajaran baru 2025/2026 membawa kabar beragam bagi para guru tidak tetap (GTT) di SMA Negeri 1 Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Di satu sisi, pihak sekolah baru saja mengangkat 5 GTT baru untuk mengisi kebutuhan pengajaran di beberapa mata pelajaran inti, seperti Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, dan Bimbingan Konseling (BK).
Namun di balik penambahan tenaga pendidik ini, tersimpan kegundahan para GTT lama. Pasalnya, sebagian dari kurang lebih 7 GTT yang sudah lebih dulu mengabdi di sekolah tersebut, kini harus rela mendapat porsi jam mengajar yang lebih sedikit.
“Pengangkatan GTT baru ini dilakukan bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru,” kata seorang aktivis pendidikan yang enggan disebut namanya, Jumat (25/7/2025).
Di sisi lain, kebijakan ini juga memicu sorotan karena bertentangan dengan amanat Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) Nomor 20 Tahun 2023. Dalam regulasi terbaru tersebut, pemerintah menegaskan bahwa mulai tahun 2025, instansi pemerintah sudah tidak boleh lagi mengangkat tenaga honorer, non-ASN, guru tidak tetap (GTT), pegawai tidak tetap (PTT), atau sebutan lainnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut semestinya disertai dengan pertimbangan matang, agar tidak menyingkirkan peran guru-guru yang sudah berpengalaman mendampingi siswa.
Tak hanya soal jam mengajar, pengangkatan salah satu GTT BK juga menuai pertanyaan. Pasalnya, guru BK tersebut diketahui berasal dari jurusan Teknologi Pendidikan, latar belakang yang dianggap kurang linier dengan bidang bimbingan konseling di sekolah.
“Kami tidak anti regenerasi, tapi harapannya penempatan guru tetap mempertimbangkan kejelasan linearitas dan kesejahteraan GTT lama. Jangan sampai yang lama terpinggirkan,” tambah aktivis pendidikan tersebut.
Kebijakan ini menambah catatan panjang persoalan status dan kesejahteraan GTT, yang kerap berada di posisi serba sulit. Di tengah tuntutan untuk profesional dan berdedikasi, para GTT justru sering bergantung pada jam mengajar yang tidak menentu dan honor yang jauh dari layak.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto. (Ima/sip)