Gubernur Jabar Ridwan Kamil Pastikan Kebutuhan Ventilator RS Rujukan Covid-19
Ventilator portabel yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia) itu merupakan hasil kerjasama PT DI dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus uji produk dan klinis, Vent-I mampu diproduksi sebanyak 500 unit per pekan

Bongkah.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan, kebutuhan ventilator untuk 105 rumah sakit rujukan Covid-19 akan terpenuhi setelah Pemerintah Provinsi Jabar membeli ventilator produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad.

Adapun ventilator tersebut telah dikonfirmasi lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI. “Insyaallah kebutuhan ventilator untuk Jawa Barat aman terkendali,” kata Ridwan Kamil usai meninjau prototipe ventilator di hanggar PT DI, Kota Bandung, Jumat (24/4/2020).

ads

Ventilator portabel yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia) itu merupakan hasil kerjasama PT DI dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus uji produk dan klinis, Vent-I mampu diproduksi sebanyak 500 unit per pekan. Ventilator jenis ini ditujukan bagi pasien yang sakit, tetapi masih mampu bernafas sendiri.

Sedangkan ventilator produksi PT Pindad yang mampu diproduksi sebanyak 40 unit per hari akan digunakan bagi pasien yang kesulitan bernafas.

“Kalau lancar segala rupanya, Vent-I bisa diproduksi minimum 500 unit per pekan atau sekitar 2.000 per bulan. Perizinan juga sudah diproses dan lancar, inilah kebersamaan BUMN,” ujar Kang Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil.

Lebih lanjut Kang Emil menuturkan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar akan mendapatkan minimal satu ventilator tambahan. Khusus untuk rumah sakit yang menangani pasien yang susah bernafas secara spontan atau gagal nafas, mendapatkan empat sampai hingga lima unit ventilator.

“Kalau kita pilah lagi ada sekitar 50 rumah sakit yang membutuhkan ventilator khusus untuk pasien yang susah bernafas secara spontan atau sudah mengalami gagal nafas. Per rumah sakit, rata-rata dapat empat hingga lima unit. Jadi total sekitar 250 unit untuk rumah sakit khusus tersebut,” kata Kang Emil.

Kang Emil juga berharap, tak hanya untuk Jabar yang bisa terpenuhi akan kebutuhan ventilator. Produk lokal ini diharapkan juga bisa memenuhi seluruh kebutuhan rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia. Karena produk lokal ini sudah teruji kelaikan klinis dan standar keamanan serta keselamatan.

“Inilah kekuatan di Indonesia, di Jabar khususnya industri – industrinya luar biasa, dengan kebersamaan kita akan menang melawan Covid-19,” ujar Kang Emil.

Sementara itu, Direktur Operasional PT DI, M. Ridlo Akbar menjelaskan PT DI ditugaskan Kementerian Kesehatan untuk industrialisasi alat kesehatan khususnya ventilator. Saat ini pihaknya tengah fokus menyiapkan fasilitas lini produksinya kemudian melakukan reverse engineering untuk komponen yang tidak tersedia di dalam negeri.

Dengan begitu, diharapkan ketika izin produksi ventilator ini terbit untuk proses industrialnya, maka PT DI akan langsung mengejar target produksi 500 unit per minggu.

“Kalau dari schedule awal itu targetnya di pekan pertama bulan Mei, karena sekarang kita masuk uji klinis setalah itu kita mulai produksi,” terang Ridlo.

Pihaknya pun menargetkan untuk tahap awal, ventilator produksi PT DI akan difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan di wilayah Bandung. Berikutnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan Jabar, Indonesia, bahkan luar negeri atau ekspor.

Sedangkan Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan pihaknya sanggup memproduksi ventilator sebanyak 40 unit per hari. Prototipe ventilator untuk pasien yang sudah sulit bernafas ini telah sukses uji coba di RSU Pindad dan kini tinggal menunggu sertifikat dari BPFK.

Abraham pun mengatakan, Gubernur Jabar sangat mendukung upaya dari PT Pindad dalam menanggulangi Covid-19 khususnya di Jabar. Saat ini, PT Pindad juga sedang menyiapkan lebih banyak material ventilator untuk mengantisipasi pembelian dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sebanyak 1.000 unit.

“Begitu melihat secara detail operasional ventilator produksi kami dan sudah dijelaskan oleh dokter, Gubernur Jabar begitu yakin dan memutuskan akan membeli ventilator produksi PT Pindad,” pungkas Abraham. (rein)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini