Namun, pada Januari 2023, Budi menerangkan pihak Ruben melakukan pemalangan terhadap proyek PLTU Sorong. Alasannya, PT Jabbaru belum membayar utang pada CV Mambol Jaya dan Ruben telah dilaporkan oleh staff dari PT Rekadaya Elektrika di Polres Aimas Sorong.
“PT Jabbaru telah memberikan klarifikasi dan memberikan bukti-bukti ke penyidik di Polres Aimas Sorong. Dan Ruben tidak memberikan bukti-bukti apa yang diminta oleh penyidik,” terangnya.
Budi kemudian menuturkan pada 6 Desember 2023, sekelompok massa yang mengaku suruhan Ruben mendatangi kantor PT Jabbaru di Surabaya.
“Saat datang mereka berteriak-teriak melakukan penagihan hutang CV Mambol Jaya. Pada saat keributan ini kelompok yang mengaku suruhan Ruben merampas mobil milik PT Jabbaru,” tutur dia.
Keributan ini dimediasi oleh Polsek Gayungan tetapi tidak memberikan hasil atau kesimpulan. Dan pada 17 Januari 2024 dimulai sekitar pukul 07.47 WIB, sekelompok orang dengan bersepeda motor dengan massa yang lebih banyak datang kembali ke kantor PT Jabbaru.
“Mereka (orang suruhan Ruben) datang lagi berteriak-teriak serta melakukan penyerangan terhadap kantor PT Jabbaru. Selain itu juga merusak mobil-mobil inventaris kantor dan melukai 3 karyawan serta merusak CCTV,” beber Budi.
Saat disinggung apakah pihak PT Jabbaru melakukan penyerangan, Budi membantahnya. Sebab menurutnya tidak ada alasan pihaknya melakukan penyerangan.
“Kami tidak melakukan penyerangan, tidak ada alasan buat kami menyerang mereka. Bahkan akibat serangan itu, pintu pagar, kaca kantor PT Jabbaru hancur. Kejadian ini terekam oleh CCTV kami lho,” kata Budi.
Atas kejadian itu, Budi meminta bantuan Polsek Gayungan. Namun mereka datang setelah kantor hancur.
“Kerusuhan baru berakhir setelah Bapak Wakapolresta dengan secara tegas meminta kelompok orang yang dipimpin oleh Andre diminta meninggalkan lokasi,” ujar dia.
Sementara itu, terkait dengan mediasi Budi mengungkapkan pihaknya dituduh ada niat buruk. Padahal semua tagihan dan uang telah masuk kedalam rekening CV Mambol Jaya dan juga Ruben Kami.
“Saat pertemuan, pihak Ruben tidak mengakui bukti-bukti dan dokumen yang telah ditandatanganinya. Klien kami dipaksa membuat pernyataan. Tapi, klien kami tidak bersedia. Sebab, kami punya dokumen atau bukti yang ditanda tangani Ruben mengenai penyelesaian kewajiban PT Jabbaru,” ungkapnya.