Bongkah.id – Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, menyebabkan lima santri tewas tertimbun dan dua korban luka. Lima santriwati meninggal dunia setelah tertimpa bangunan asrama Pondok Pesantren Annidhamiyah di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean.
Semua korban meninggal dan luka telah dievakuasi ke rumah sakit.
“Total jumlah korban tujuh orang, lima orang meninggal dunia, satu orang patah tulang dan satu orang santri lainnya selamat,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.
Menurut Koordinator tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono, hujan deras diduga menjadi pemicu longsor. Curah hujan yang sangat tinggi di wilayah utara Kabupaten Pamekasan tadi malam. Saat ini, BPBD telah mengirimkan bantuan tim evakuasi untuk mempercepat pencarian korban hilang.
“Kami baru dapat informasi. Tim sudah meluncur ke lokasi kejadian,” terang Budi Cahyono melalui pesan singkat.
Camat Pasean Munafi menjelaskan, longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Tebing setinggi 12 meter di dekat pondok tiba-tiba longsor dan menerjang Pondok Pesantren Annidhamiyah.
Pohon kelapa yang menjadi penunjang tebing, ikut terbawa longsoran tanah sehingga menimpa bangunan pesantren asuhan KH Muhedi itu. Menurut Munafi, ada juga beberapa bangunan pesantren yang rusak cukup parah.
“Temboknya jebol, atapnya runtuh,” ungkapnya.
Seperti diketahui, ketiga korban meninggal berasal dari Kabupaten Jember. Sementara dua santri lainnya yang masih tertimbun longsor berasal dari Kabupaten Sampang. (bid)
Berikut daftar lima korban tewas:
- Santi (14), warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi
- Nur Azizah (13) warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi
- Siti Komariyah (17), warga Desa Palampang, Kecematan Sumber Jambi, Jember.
- Robiatul Adawiyah (14), warga Desa Poreh, Kecamatan Karangpenang Sampang.
- Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.