Bongkah.id – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto 2021-2026 resmi dijabat Teguh Gunarko yang juga menduduki kursi Sekretaris Daerah. Dalam posisi merangkap dua jabatan penting, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan itu harus membereskan sejumlah tugas cukup mendesak yang harus diselesaikan di tubuh PMI yakni, ketersediaan donor darah dan sertifikasi relawan medis.
Teguh Gunarko dikukuhan secara virtual oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur Imam Utomo berdasar SK PMI Provinsi Jawa Timur Nomor 129/KEP/ 02.06.00/XII/2021. Pengangkatannya juga disahkan melalui penandatanganan berita acara oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Teguh selaku Sekdakab di Pendapa Graha Majatama, Kamis siang (23/12/2021).
Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo, dalam sambungan virtual mengucapkan selamat atas Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Mojokerto masa bakti 2021-2026 hari ini. Imam berpesan agar PMI bisa berkolaborasi dengan Pemerintah terkait tugas-tugas ke depannya.
“Selamat atas dilantiknya pengurus baru PMI Kabupaten Mojokerto hari ini. Saya harap para anggota dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai program kerja setiap tahun,” tukasnya.
Ia menyebutkan, PMI Provinsi Jawa Timur juga telah melaksanakan musyawarah kerja program tahun 2022, yang nanti bakal menjadi acuan PMI Kabupaten Mojokerto. Beberapa hal penting yang menjadi prioitas di antaranya terkait donor darah, penanggulangan bencana bekerjasama dengan Pemerintah, juga gugus tugas PMR di sekolah.
“Bantuan bencana alam dari BPBD, tidak bisa berdiri sendiri. PMI harus ada di sana, baik itu di posko, proses evakuasi dan lainnya,” terang Imam.
Sementara Bupati Ikfina menginstruksikan agar pelaksanaan tugas PMI, harus dijalankan sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Selain terkait ketersediaan darah, kepala daerahyang berlatar pendidikan kedokteran ini juga menyebut perihal sertifikasi para relawan PMI sebagai salah satu alat ukur atau indikator kinerja anggota.
“Penyediaan darah harus menjadi tugas fokus PMI yang tidak bisa dikesampingkan. Namun di samping itu, kita juga harus memperhatikan sertifikasi. Perlu adanya suatu pengakuan standar kompetensi relawan. Harus ada proses pelaporan secara rinci kepada Pemerintah. Karena PMI tidak bertugas untuk kemanusiaan saja, tapi juga profesional, bekerja secara terukur dan bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Ikfina.
Ikfina juga menegaskan kembali terkait imbauan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terkait satuan gugus PMR yang ada di dalam sekolah. Ia menggarisbawahi pernyataan Ketua PMI Jatim terutama imbauan dari Gubernur Khofifah, agar di setiap sekolah harus ada satuan gugus tugas PMR.
“Saya minta ini bisa dilaksanakan dengan baik,” tambah bupati.
Ketua PMI Kabupaten Mojokerto yang baru Teguh Gunarko dalam sambutannya menyatakan siap mengemban tugas bekerja sebaik-baiknya. Ia berjanji akan bersinergi dengan segenap pengurus, serta para relawan PMI Kabupaten Mojokerto.
“Bersama pengurus yang baru dan para relawan, kami siap bekerja sebaik-baiknya dengan iklhas sebagai tugas mulia. Kami akan terus bersinergi bersama seluruh stakeholders. Karena kekuatan kita apabila tanpa didukung pemangku kebijakan, itu tidak mungkin. Kami membutuhkan support untuk 5 tahun ke depan terkait sarana gedung dan prasarananya,” ucap Teguh Gunarko. (bid)