DALAM pengakuan pada Rasulullah Muhammad Saw, Iblis menegaskan, bahwa dia sangat benci pada kaum muslim yang gemar bersedekah. Sebab muslim yang bersedekah memberikan rasa sakit pada ibis seakan dirinya dibelah. ini karena dalam bersedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.

“Sesungguhnya Aku (Alloh SWT) pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu (iblis) dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya”. (QS.Shaad, 38:85)

by Rachmat Abd. Faqih/bongkah.id

ads

DALAM banyak literatur, terutama literatur tasawuf. Iblis dengan segala persepsi negatifnya, seringkali mendapatkan pujian dari para sufi. Abu Sulaiman ad-Darani (140-215 H), misalnya. Salah satu sufi agung dari Damaskus ini pernah berkata, andaikan Alloh Swt tidak memerintahkan aku untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari iblis, niscaya tidak akan pernah aku lakukan hal itu.

Mengapa demikian, ini karena Iblis merupakan mahluk Allohyang sangkat kontroversi. Kendati berstatus sebagai mahluk laknatullah. Mahluk yang paling dibenci Alloh. Namun, Iblis tetaplah maluk Alloh yang paling taat. Tingkat ketaatannya nyaris menyamai Malaikat Alloh. Itu tak lepas dari sejatihnya iblis, yang sebelumnya bernama Azazil. Yang pernah menjabat Sayyid al-Malaikat (Imam para Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah.

Hanya karena sombong. Tidak mematuhi perintah Alloh untuk sujud pada Nabi Adam as. Sujud sebagai aplikasi penghormat atas terciptanya mahluk ciptaan Alloh paling sempurna, maka Azazil diusir Alloh dari surga. Juga dicopot semua status kehormatannya. Juga dirubah wajah dan ujudnya. Dari sosok yang seindah malaikat. Berubah menjadi ujud yang menakutkan.

Dari ketegasan itu, maka Iblis pun sangat taat pada Alloh. Ia tidak mau mendapat hukuman kedua kalinya, karena kesombongan dan kebodohannya. Sikap taat itu diujudkan Iblis dengan selalu mematuhi semua perintah Alloh. Perintah menemui Nabi Muhammad Saw, misalnya. Perintah suci yang diperintahkah Alloh lewat malaikat. Juga perintah untuk tidak berdusta. Sekali berdusta, maka Alloh akan menghacurkan ibis menjadi butiran debu.

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra.  Dia berkata, pada suatu hari saat bersama sahabat dan Rasulullah sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah. Tiba-tiba dari luar rumah terdengar seseorang mengetuk pintu. Meminta izin untuk masuk.

“Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku?” kata suara dari luar rumah

Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu?”

Para Sahabat: “Tentu Alloh dan rasulnya yang lebih tahu.”

“Dia adalah Iblis yang terkutuk! Semoga Alloh senantiasa melaknatnya.”

Mendengar kabar itu, Umar bin Khatab ra.berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya?”

“Bersabarlah wahai Umar. Apakah engkau tidak tahu, bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan. Yaitu Hari Kiamat?”

Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya, Beliau meminta kepada sahabat agar mendengarkan dan memahami ucapan yang disampaikan iblis.

Setelah pintu dibuka, masuklah iblis ditengah-tengah majelis tersebut. Rupa iblis terlihat sangat mengerikan. Dia adalah sosok tua dengan mata buta sebelah. Memiliki janggut sebanyak tujuh helai dan menyerupai rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah dan memanjang ke atas. Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti bibir sapi.

Saat masuk kedalam rumah, Iblis mengucapkan salam. “Assalamu’ alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu’ alaikum ya jama’ atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin).”

Sementara Rasulullah Saw membalas salam tersebut, “Assalamu’ lillah ya la’ inin (Keselamatan hanya milik Alloh SWT, wahai mahluk terlaknat).  Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami.  Apa keperluanmu itu wahai Iblis?”

“Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas  kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Alloh telah mendatangiku dan berkata, “Alloh SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawabalah  dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau  berdusta satu kali saja, maka Alloh akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur,  siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk  Alloh yang paling aku  benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi  kepada Alloh SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’  (Loyal)”

“Lalu siapa  lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah  mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3  hari, Alloh akan memberi pahala orang-orang yang sabar.”

”Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Alloh setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu. Sebab Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Alloh SWT,”

Amalan yang  Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan  jika melihat seseorang dari umatku yang hendak  shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali  kepada Allah, Alloh mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak  akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam  musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam–diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak–anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Nabi lalu bertanya: “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan  sengaja.”

Semoga dengan mengetahui ini, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW selalu membekali diri dengan iman, melakukan amalan yang membuat Iblis menjadi lemah, menjauhi hal-hal yang diinginkan mahkluk terlaknat tersebut. Alloh lah maha pemilik ilmu pengetahuan.  Wallahu a’lam. (EnD)

117

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini