Pengasuh pesantren Al Aqobah KH Ahmad Junaidi Hidayat memimpin doa bersama untuk kedamaian bangsa di Jombang, Jawa Timur. Bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Pengasuh pesantren Al Aqobah KH Ahmad Junaidi Hidayat memimpin doa bersama untuk kedamaian bangsa di Jombang, Jawa Timur. Bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Ratusan santri pondok pesantren Al Aqobah 4 Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar doa bersama untuk kedamaian bangsa Indonesia.

Imbas munculnya riak-riak pelbagai konflik, diantaranya ketegangan antara pengurus PBNU dan PKB yang merembet ke mana-mana, hingga persoalan putusan MK terkait proses penyelenggaraan Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) bisa berimplikasi pada permusuhan serta perpecahan.

ads

“Masyarakat kita, baik dalam skala yang luas, terkait dengan berbagai problem bangsa ini,” kata Pengasuh pondok pesantren Al Aqobah, KH Ahmad Junaidi Hidayat, Kamis (22/8/2024).

Ia pun menjelaskan dengan doa bersama ini agar mendapat berkah dan menghilangkan segala macam konflik.

Terlebih, masyarakat Indonesia baru-baru ini tengah dihadapkan dengan putusan MK terkait dengan proses penyelenggaraan Pilkada.

“Bangsa kita saat ini, sedang dihadapkan pada ujian, dengan keputusan MK, terkait dengan persoalan pengisian kepala daerah itu ternyata menimbulkan banyak konflik. Dan kita berharap agar tidak sampai menimbulkan problem, perpecahan pada bangsa ini, karena ini tentu akan menyengsarakan masyarakat,” tuturnya.

Untuk itu, doa bersama digelar untuk memberikan keberkahan kepada bangsa Indonesia dan meminta agar konflik segera terselesaikan.

“Agar Allah memberikan keberkahan kepada bangsa ini, dan menghilangkan segala macam hal-hal yang bisa menimbulkan konflik, menimbulkan perpecahan terhadap bangsa ini,” ujarnya.

Selain itu, Kiai Junaidi mengaku prihatin, dengan yang terjadi dengan pengurus PBNU dan PKB.

“Yang saat ini, terjadi konflik, sedang terjadi kesalahpahaman, yakni terjadi permasalahan hubungan, yang kita berharap sebagai warga pesantren, santri, agar persoalan ini tidak berlarut-larut, dan segera bisa terjadi pemahaman bersama, islah bersama,” katanya.

Ia berharap, PBNU dan PKB bisa menempatkan posisioning yang tepat, keduanya dianggap sangat penting untuk masyarakat dalam berorganisasi maupun menyampaikan aspirasi.

“Untuk menempatkan posisioning yang tepat, terkait dengan itu. Karena kita butuh PBNU menjadi organisasi yang kuat untuk membangun umat Islam ahlusunah waljamaah, kita butuh PKB, yang mengawal terhadap aspirasi umat Islam khususnya, dan nahdlatul ulama ini,” pungkas Junaidi. (ima/rf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini