Bongkah.id – Setelah berhasil diterima di dua PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) tahun 2024 ini, dua siswa SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, awalnya merasa senang sekali, namun juga merasa bingung untuk menentukan pilihan.
Itulah ungkapan yang dialami Syafira Laila Fatihah Supriyadi Bahrim dan Az Zahra Rahmania Soleh, keduanya kelas XII TLM (Teknik Lab Medik) SMK Sepuluh Nopember Siwalanpanji Buduran Sidoarjo, saat ditemui di sekolahnya pada Jumat (21/6/2024) pagi.
Syafira diterima di Poltekes (Politeknik Kesehatan) Surabaya dan di Unesa (Universitas Negeri Surabaya) jurusan Biologi. Sedangkan Az Zahra di Poltekes (Politeknik Kesehatan) Surabaya dan di Unesa (Universitas Negeri Surabaya) jurusan Sastra Inggris.
“Dengan berbagai pertimbangan, dan keilmuan yang sudah kami dapatkan di sekolah, akhirnya saya jatuh hati, pilihan tetap di Poltekes, dengan alasan linier dengan pelajaran sekolah,” ungkap Syafira.
Berbeda dengan Syafira, Az Zahra akhirnya memilih dan jatuh pada jurusan Sastra Inggris. Dengan alasan memang sejak kecil sudah senang dengan bahasa Inggris, diperkuat dengan orang tuanya yang juga pernah kuliah di Sastra Inggris. Namun saat ditanya bagaimana dengan ilmu yang di dapat dari SMK Sepuluh Nopember, Az Zahra tidak menjawab hanya senyum-senyum saja.
“Belum tahu pak, entah nanti seperti apa. Tapi hasil tes, literasi bahasa Inggris saya sangat bagus,” ungkapnya singkat.
Baik Syafira maupun Az Zahra selama sekolah mengaku sangat menikmati, asyik juga, dan senang sulit untuk meninggalkan sekolah, karena banyak kenangan dan kesannya. Mulai dari pelajaran sekolah maupun bersama teman-temannya juga baik.
“Gurunya juga baik, banyak perhatian, dan menyenangkan. Untuk masuk perguruan tinggi ini juga sebelumnya banyak bimbingan dan arahan,” ungkap Syafira yang diiyakan Az Zahra.
Wali Kelas (Walas) XII TLM SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Yuliati, menuturkan kalau proses belajarnya di sekolah berjalan seperti biasanya, namun kedua anak-anak juga mencari timbahan ilmu melalui Bimbel, juga mempersiapkan materi kejurusannya harus dimaksimalkan untuk belajarnya.
“Karena ujian tulis untuk kejuruan itu lebih banyak, beda dengan yang formal-formal. Jadi memang harus kita persiapkan dengan serius, termasuk anak-anak yang laiinya. Kalau arahan dari sekolah ya sebisa mungkin anak-anak pilih jurusan yang linier, kalau tidak, ya kita serahkan pada anaknya masing-masing,” katanya.
Sementera itu, Guru BK (Bimbingan Konseling), Mohammad Anis Subaidi, juga menjelaskan sejak tahun ajaran baru anak-anak kami lakukan psikotes terlebih dahulu untuk mengetahui anak ini bakat dan minatnya dimana. Berikutnya kita petakan lagi, anak ini untuk jurusan PTN, Umum apa yang Poltekes. “Dari situlah kita dapat gambaran, dan kita kembalikan hasilnya kepada anak-anak yang mau masuk PTN, lanjut pada proses seleksi Eligible,” jelasnya.
“Kalau sudah masuk dalam Eligible, mereka terus ‘gembleng’ dilakukan bimbing konseling lebih inten. Sehingga bisa diketahui bahwa siswa ini peluang masuk di jurusan apa, di PTN mana ? itu bisa kelihatan peluangnya,” jelas pak Anis sapaan akrabnya. (yg)