Bongkah.id – Aksi ugal-ugalan sekelompok remaja di wilayah Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berakhir di tangan aparat kepolisian. Sebanyak 22 pelajar yang masih di bawah umur bersama 12 sepeda motor diamankan setelah melakukan konvoi dan meresahkan warga pada Sabtu (20/9/2025) dini hari.
Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, menjelaskan penindakan berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan rombongan motor bergerombol sejak Jumat malam. Rombongan tersebut melintas dari Peterongan menuju Ringroad Mojoagung sambil membuat onar.
“Ketika sampai di kawasan Dukuhdimoro, mereka berusaha menghadang dua remaja yang berboncengan. Korban sampai meninggalkan motor karena ketakutan, dan kendaraannya malah dirusak,” jelas Yogas dalam keterangannya.
Mendapat laporan itu, polisi segera melakukan penyisiran dan menemukan kelompok remaja masih berkeliling di sekitar Ringroad. Saat mengetahui kedatangan petugas, mereka sempat berusaha kabur, namun 22 orang berhasil diamankan bersama 12 unit motor.
Hasil pendataan menunjukkan para remaja tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Jombang, bahkan ada satu dari Nganjuk. Mayoritas masih berstatus pelajar SMA.
“Ada yang dari Wonosalam, Mojowarno, Mojoagung, Bandarkedungmulyo, hingga Jombang Kota. Semuanya anak-anak,” ujar Yogas.
Meski sempat dicurigai terafiliasi dengan kelompok gangster atau perguruan silat, hasil pemeriksaan gawai mereka menunjukkan tidak ada keterkaitan organisasi.
“Kami pastikan ini murni aksi konvoi pelajar. Ada beberapa yang ikut perguruan silat, tapi tidak terorganisir dan tidak memakai atribut,” tegas Kapolsek.
Usai pemeriksaan, para remaja dipulangkan dengan syarat dijemput orang tua serta guru masing-masing. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Banyak yang sampai menangis di depan orang tuanya,” tutur Yogas.
Sementara itu, 12 motor yang digunakan untuk konvoi disita polisi dan dikenakan tilang. Kendaraan baru bisa diambil setelah tiga minggu dengan melengkapi persyaratan administrasi maupun kelengkapan teknis.
“Penahanan motor ini sebagai efek jera. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya. (Ima/sip)