Bongkah.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung menggelar aksi demonstrasi di depan Pendopo Kabupaten Jombang, Senin (20/3/2023). Mereka menuntut Bupati dan Wakil Bupati merealisasikan janji-janji yang dikampanyekan dalam pencalonan di Pilkada 2018 lalu.
Mahasiswa lintas organisasi seperti PMII, GMNI, HMI, mengkritik 4 tahun kepemimpinan Mundjidah Wahab-Sumrambah yang hingga kini belum merealisasikan janji-janji politik saat mencalonkan sebagai pasangan Bupati-Wabup di Pilkada Jombang 2018. Selain itu, organisasi mahasiswa termasuk yang tergabung dalam kelompok Cipayung juga mengaku tak pernah dilibatkan dalam program pembangunan.
“Kita yang hadir disini PMII, GMNI, HMI dalam masa kepemimpinan Mundjidah dan Sumrambah kita tidak pernah dilibatkan dalam sektor pembangunan daerah oleh sebab itu kami terpaksa turun ke jalan,” ujar Ketua PC PMII Jombang Rizal Abdillah.
Pantauan di lokasi, para mahasiswa tersebut membentangkan spanduk dengan berbagai macam tulisan seperti yang terpampang di spanduk besar “Jombang medot janji”.
Disamping itu, sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi yang bertugas sebagai menjaga keamanan. Hal tersebut terjadi saat para mahasiswa tidak diperbolehkan masuk kedalam pendopo untuk menemui Bupati Jombang, hingga terjadilah aksi saling dorong dan saling pukul.
“Memang sempat ricuh, tapi Alhamdulillah aman tidak ada mahasiswa yang terluka,” Sambung Ketua DPC GMNI Jombang.
Terlepas dari itu, para aksi demonstran juga datang untuk menyampaikan 3 tuntutan yang di tujukan kepada Bupati Jombang Munjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah. Adapun 3 tuntutannya yakni sebagai berikut:
- Mendorong Pemeritah Kabupaten Jombang untuk transparansi terkait keterbukaan informasi publik berdasarkan PERPRES No 29 tahun 2014 dan undang-undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publiK.
- Mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang untuk selalu melibatkan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan untuk memberikan saran dan masukan dalam setiap forum Pemerintah Kabupaten Jombang.
- Menuntut Bupati dan Wakil Bupati untuk merealisasikan sembilan janji politik mereka saat kampamnye di Pilkada Jombang 2018.
Dalam aksi unjuk rasa itu, pendemo ditemui pejabat Pemerintah Kabupaten yang diwakili Asisten 1 Setda Jombang, Purwanto dan Kepala Bapeda Jombang Danang Praptoko. Keduanya menyampaikan permohonan maaf Bupati Jombang Munjidah Wahab yang tidak bisa menemui langsung para mahasiswa.
“Kami menyampaikan permintaan maaf dari bupati Jombang karena tidak bisa menerima aspirasi mahasiswa secara langsung. Akan tetapi semua usulan dan aspirasi kami siap menampung,” jelas Danang.
Dia memberikan tawaran kepada para demonstran untuk melakukan konsolidasi di internal masing-masing yang nantinya akan di fasilitasi oleh pihak pemkab Jombang, dengan harapan di akhir jabatan Munjidah Sumrambah bisa memenuhi semua janji politik serta dapat melayani masyarakat dengan baik.
“Kami tawarkan untuk konsolidasi internal kalian kemudian kami akan memfasilitasi, hanya itu yang bisa saya sampaikan semoga di tahun terakhir jabatan bupati ini bisa memenuhi janji-janji politik dan permintaan anda sekalian,” tutupnya. (ima)