Bongkah.id – Pemerintah Inggris menyampaikan kabar baik dalam upaya melawan virus corona. Negara yang mencatat angka kematian terbesar kedua di dunia akibat Covid-19 itu mengklaim telah menemukan vaksin untuk coronavirus dan segera memproduksi massal sebanyak 100 juta dosis.
Produksi vaksin tersebut akan dilaksanakan pada September 2020. Kendati, pemerintah Inggris hingga kini belum bisa memastikan apakah vaksin yang dikembangkan Oxford University tersebut akan lolos uji klinis.
Saat ini vaksin tersebut memang dan sedang dalam tahap uji coba pada manusia. Sejauh ini, vaksin tersebut telah sukses diuji pada monyet.
Dalam uji coba klinis, material genetik dari virus corona dimasukan ke adenovirus yang dilemahkan. Tujuannya agar meniru duri khas pada virus Corona lalu dimasukan ke aliran darah manusia dengan tujuan merangsang kekebalan tubuh menghadapi virus Corona sungguhan.
Namun pihak universitas terbesar di Inggris itu sudah sepakat dengan pabrik obat AstraZeneca untuk produksi massal vaksin yang dinamai ChAdOx1. Pemerintah Inggris juga sudah menyiapkan anggaran £84 juta atau setara Rp 1,5 triliun. ChAdOx1 merupakan 1 dari 6 calon vaksin yang sudah diajukan ke WHO.
“Tahap pertama, AstraZeneca akan bekerja memproduksi 30 juta dosis pada September untuk Inggris sebagai bagian dari total 100 juga dosis,” kata Menteri Bisnis Inggris, Alok Sharma seperti dilansir Daily Mail, seperti dilihat Selasa (19/5/2020).
Uji coba tahap kedua sudah dilakukan pada 23 April 2020 kepada 1.100 relawan berusia 18-55 tahun. Fase tiga, atau yang terakhir, akan diujikan kepada ratusan sampai ribuan relawan lagi untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Sampai Angka kematian akibat Covid-19 di Inggris tercatat terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Jumlah pasien yang meninggal sebanyak 34.796 orang dari 246.406 kasus positif Covid-19.
Sedangkan jumlah kasus kematian di AS yang tercatat paling tinggi sebanyak 91.904 orang dari 1.549.239 kasus positif. (bid)