ilustrasi penyaluran BSU
ilustrasi penyaluran BSU

Bongkah.id – Senyuman para pekerja bergaji rendah merekah kembali ketika kabar pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) mulai terdengar sejak awal Juni 2025. Namun tidak semua orang beruntung mendapatkannya. Pemerintah menetapkan kriteria ketat: hanya mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta atau di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang berhak menerima BSU.

Namun, harapan tetap menyala bagi masyarakat yang belum memenuhi syarat. Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan skema bantuan sosial tambahan yang disebut sebagai bansos penebalan.

ads

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa bansos penebalan akan disalurkan selama dua bulan, yakni Juni hingga Juli 2025. Masing-masing penerima akan mendapat Rp 200.000 per bulan, atau total Rp 400.000.

“Sebelumnya ditengarai penyaluran bansos banyak yang tidak tepat sasaran, strategi Presiden Prabowo adalah dengan memperbaiki data lewat DTSEN sesuai Inpres No. 4 Tahun 2025,” ujar Gus Ipul seperti dikutip dari situs resmi Kemensos, Kamis (18/6/2025).

Program ini menyasar sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang sebelumnya telah terdaftar dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Artinya, bansos penebalan bukanlah bantuan baru, melainkan penguatan dari program yang telah berjalan, guna membantu masyarakat menghadapi beban ekonomi yang meningkat di pertengahan tahun.

Lebih dari itu, penyaluran bansos triwulan II (April–Juni 2025) juga disebut sebagai bagian dari masa transisi besar. Pemerintah tengah memindahkan sistem pendataan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menuju sistem baru bernama Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diharapkan lebih akurat dan adil.

Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Anda Termasuk Penerima?

Masyarakat bisa mengecek secara mandiri melalui laman resmi Kemensos di https://cekbansos.kemensos.go.id. Cukup pilih wilayah domisili secara lengkap, masukkan nama sesuai KTP, isi kode captcha, lalu klik “CARI DATA.” Dalam hitungan detik, sistem akan menampilkan status penerima.

Untuk yang lebih terbiasa menggunakan ponsel, aplikasi “Cek Bansos” juga tersedia dan memungkinkan pengguna mengajukan sanggahan atau mendaftarkan diri jika merasa layak tapi belum terdata.

Sejauh Mana Bansos Sudah Disalurkan?

Gus Ipul menjelaskan bahwa hingga pertengahan Juni, penyaluran bansos sembako telah mencapai 95,5 persen dari total 18.277.083 KPM. Termasuk di dalamnya 10 juta penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Masih ada sekitar 805.000 KPM atau 4,5 persen yang masih dalam proses pembukaan rekening kolektif (burekol). Dari jumlah tersebut, sebanyak 654.000 KPM juga tercatat sebagai penerima PKH.

Langkah pemutakhiran data, menurut Kemensos, akan terus dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan tidak lagi menyisakan pertanyaan, “Mengapa saya tak terdaftar?” (ima/sip)

19

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini