Bongkah.id – Jumlah warga yang sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 di Jawa Timur tercatat paling tinggi dibanding provinsi lain. Kabar yang menggembirakan lagi, Pemerintah Provinsi Jatim telah menyiapkan santunan sebesar Rp 5 juta bagi keluarga korban meninggal dunia akibat COVID-19.
Kebijakan itu disahkan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Khofifah Indar Parawansa Nomor 460/5026/107.4.07/2021. SE tentang Pemberian Santunan Korban Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi COVID-19 kepada bupati/walikota se-Jatim itu diterbitkan pada 12 Maret 2021 lalu.
Kepala Dinas Sosial Jatim M Alwi menjelaskan, kebijakan ini menyusul banyaknya protes dari masyarakat terkait dihentikannya pemberian santunan kematian korban meninggal akibat COVID-19 dari pemerintah pusat. Menurutnya, banyak ahli waris korban COVID-19 merasa kecewa karena Kemensos menghentikan tali asih yang tertuang dalam SE Mensos Nomor 150/3.2/BS.01.02/02/2021 tersebut.
“Maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan santunan bagi masyarakat Jatim yang meninggal dunia akibat COVID-19,” demkian bunyi SE Gubernur Jatim soal santunan korban meninggal.
Alwi mengatakan, santunan itu akan diberikan kepada ahli waris korban COVID-19. “Dana (santunan) diambil dari APBD Jatim,” ucap Alwi.
Untuk diketahui, korban yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Jatim hingga Rabu (17/3/2021) kemarin tercatat sebanyak 9.549 pasien. Namun, baru 67 ahli waris korban yang telah mendapat santunan.
Sisanya, sebanyak 9.482 ahli waris yang belum mendapat santunan di Jatim. Jika ditotal dengan nilai santunan dari Pemprov Jatim sebesar Rp 5 juta, maka membutuhkan dana sebanyak Rp 47.410.000.000 untuk memberi santunan kepada ahli waris.
Sementara dalam upaya penangulangan COVID-19 melalui vaksinasi, jumlah warga yang sudah disuntik vaksin Sinovac di Jawa Timur tercatat berada di urutan tertinggi se-Indonesia. Sampai Kamis (18/3/2021), warga yang telah divaksin dari berbagai lapisan mencapai 1.176.136 orang.
Capaian ini menjadi yang tertinggi di Indonesia di atas Jawa Tengah dengan capaian 1.020.588 orang, dan Jawa Barat dengan capaian 780.990 orang, dan DKI Jakarta dengan capaian 781.716 orang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, capaian itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam memprioritaskan vaksinasi sebagai salah satu intervensi menekan penyebaran Covid-19.
“Kami maksimalkan vaksinasi sebagai salah satu intervensi untuk membentuk kekebalan komunitas menurunkan kasus Covid-19 di Jawa Timur,” ucap Khofifah, Kamis (18/3/2021).
Khofifah menyatakan, Pemprov Jatim bekerja sama dengan pemkab/pemkot telah menyisir lapisan masyarakat yang diprioritaskan. Saat ini, mereka yang didahulukan adalah orang-orang yang berisiko tinggi seperti lansia ataupun tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
“Jadi, untuk saat ini yang diprioritaskan adalah bagi mereka berisiko atau rentan tertular Covid-19. Utamanya yaitu para lansia, para tenaga kesehatan, serta mereka yang bekerja di sektor layanan publik,” terang dia.
Gubernur Khofifah juga beberapa kali meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di kota dan kabupaten untuk memantau pelaksanaannya. Seperti pada Jumat (12/3/2021) lalu, dirinya mendampingi Panglima TNI meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi prajutit TNI di Lapangan Udara Skadron 32 Abdul Rahman Saleh, Kabupaten Malang.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang ada, status Covid-19 di Jatim per 17 Maret 2021 pukul 16.00, terdapat 321 kasus konfirmasi positif baru dan 341 kasus konfirmasi sembuh dengan jumlah pasien dirawat 2.189 orang dari total kumulatif 135.464 orang (1,62%). Angka kesembuhan di Jatim sebesar 91,33%, dan angka kematian sebesar 7,05%. (bid)