Para tokoh masyarakat dan pemuka agama di Kabupaten Kediri mengikuti kegiatan literasi komunikasi yang digelar Bakesbangpol setempat, Sabtu (15/4/2023).

Bongkah.id – Pemerintah Kabupaten Kediri meminta warganya tidak mudah percaya pada berita bohong atau hoaks. Sikap selektif masyarakat dalam mencerna informasi yang membanjiri ruang kehidupan setiap hari akan dapat menjaga keharmonisan sosial, khususnya kerukunan antar umat beragama.

Kehatian-hatian masyarakat dalam memilah informasi akan menjadi faktor pencegah pecahnya kerukunan antar umat beragama. Arahan itu disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kediri Yuli Marwantoko dalam kegiatan literasi komunikasi lintas tokoh dan pemuka agama.

ads

“Beliau (Mas Dhito) berpesan jangan mudah percaya dengan berita (hoax) yang tidak diketahui jelas sumbernya, yang dapat memecah belah masyarakat,” terangnya Sabtu (15/4/2023).

Kegiatan literasi ini dihadiri para guru, tokoh, dan pemuka agama yang ada di Kabupaten Kediri. Pada kesempatan itu juga, Yuli mengajak para tokoh masyarakat membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu menyaring segala informasi yang berseliweran di berbagai media massa maupun sosial (medsos).

Dengan edukasi itu, lanjutnya, masyarakat akan menjadi lebih pandai dalam menyikapi perbedaan. Menurutnya itu, ahal itu penting menjelang tahun politik yang rentan terjadi pergesekan antar individu, kelompok maupun agama.

“Jangan mudah terprovokasi, karena di tahun-tahun politik pasti ada gesekan, dan ada yang pengen mengadu domba masyarakat,” terangnya.

Adapun agenda tersebut bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri yang terbagi dalam dua sesi. Yaitu pada Jumat dan Sabtu (14-15/4/2023).

Senada, Ketua FKUB Kabupaten Kediri, Dafid Fuadi juga berharap kontestasi dalam pemilu dapat berlangsung damai dan kondusif.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk dewasa menyikapi perbedaan pandangan dalam berpolitik.

“Kita berusaha bahwa pilihan politik adakah pilihan politik. Tidak perlu dikemas atau dipoles dalam bahasa agama,” jelas Dafid. (ani)

2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini