Upaya Petugas Damkar Padamkan Api Kebakaran Rumah Pengrajin Kayu.
Upaya Petugas Damkar Padamkan Api Kebakaran Rumah Pengrajin Kayu.

Bongkah.id – Sebuah rumah yang difungsikan sebagai tempat produksi dan gudang pengrajin kayu di Dusun Balung Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ludes dilalap si jago merah, Senin (14/7/2025) malam.

Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 23.26 WIB dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.30 WIB Selasa (15/7/2025) pagi, atau setelah proses pemadaman berlangsung selama hampir lima jam.

ads

Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 500 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun proses pemadaman terkendala sejumlah persoalan teknis, mulai dari keterbatasan bahan bakar kendaraan pemadam hingga sulitnya akses menuju titik api.

“Kendalanya cukup banyak. Api sangat besar dan berada di bawah tumpukan genteng-genteng yang sudah berjatuhan, sehingga kami (anggota damkar) harus memilah dan menyingkirkan genteng satu per satu agar air bisa menjangkau sumber api,” ujar Aris Setiawan, anggota Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Mako A Pemkab Jember, saat dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).

Aris menjelaskan, total 12 personel damkar dikerahkan ke lokasi. Mereka berasal dari Posko Rambi Puji, Posko Ambulu, dan Mako Damkar Jember yang beralamat di Jalan Danau Toba. Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Namun proses pemadaman tidak berjalan mulus karena kobaran api yang begitu besar menyulitkan petugas untuk memadamkan api, apalagi sejumlah unit terkendala bahan bakar alkon yang nyaris habis.

“Waktu kejadian kebakaran sebenarnya wilayahnya Posko Ambulu, tapi mereka tidak bisa langsung berangkat karena stok BBM solar sangat tipis. Takutnya kehabisan di tengah jalan. Akhirnya minta bantuan ke Posko Rambipuji. Tapi Rambipuji juga sedang ada evakuasi lain. Lalu mereka minta bantuan ke Mako Damkar Jember. Baru setelah itu Rambipuji menyusul ke lokasi,” jelas Aris.

Petugas dari Mako Jember pun meluncur ke lokasi. Namun karena informasi dari pelapor tidak lengkap terkait sharelock juga sempat terjadi kebingungan mencari titik kebakaran.

“Kami sempat kebingungan. Sampai berhenti di pertigaan utaranya RS Balung karena tidak ada sharelok dari pelapor. Baru setelah warga memberi tahu, dan sharelok dikirim, kami bisa sampai ke lokasi,” sambungnya.

Diketahui dari lokasi kejadian, kebakaran besar itu menyebabkan bangunan rumah yang juga gudang berukuran sekitar 15×15 meter ludes hangus terbakar.

Karena banyaknya kendala teknis, bangunan tersebut sudah hampir seluruhnya habis terbakar saat damkar tiba.

“Gudang aslinya baru dibangun, tapi barang-barang lama belum sempat dipindahkan. Jadi semuanya ikut terbakar,” kata Aris.

Diakui oleh Aris, dalam proses pemadaman dan pendinginan kebakaran. Sejumlah persoalan dan kendala juga terjadi.

Kata Aris, alkon (alat pompa air) milik posko Rambipuji mengalami gangguan. Salah satu unit juga terkendala karena alkonnya bermasalah dan nyiksa (berat saat dipakai). Ditambah kondisi truk damkar yang rata-rata sudah tua dan rawan mogok.

“Untung warga ikut membantu. Mereka bantu suplai BBM Alkon sekitar 5–10 liter untuk dua alkon. Itu sangat membantu karena stok kami di kendaraan benar-benar minim,” ungkap Aris.

Proses pemadaman berlangsung dari berbagai sisi. Posko Rambi Puji memadamkan dari arah barat, Pos Ambulu dari sisi tengah, dan tim dari Mako Jember fokus sebelah timur mengamankan rumah warga di sekitar lokasi agar tidak ikut terbakar dan langsung menuju ke titik tengah kobaran api yg sangat besar untuk di padamkan.

“Titik api dekat dengan rumah-rumah warga dan ada tumpukan bahan rongsokan seperti plastik. Tapi Alhamdulillah bisa kami cegah agar tidak merembet,” imbuhnya.

Ia menyebut, proses pemadaman memakan waktu lama karena material di dalam rumah merupakan bahan mudah terbakar, seperti kayu dan serbuk gergaji. “Kondisi itu membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan. Kerugian kurang lebih Rp 500 juta. Penyebab masih belum diketahui dan sepertinya dilakukan (lidik) pihak kepolisian dari Polsek Balung,” tandasnya.

Terkait kejadian ini, salah seorang warga sekitar lokasi kejadian Mahmud Efendi (37) membenarkan jika kebakaran yang terjadi berlangsung cepat.

“Sebelum petugas damkar datang, warga berupaya memadamkan api kebakaran. Tapi kami hanya menggunakan alat seadanya dalam memadamkan api,” ujar Mahmud.

“Tapi petugas damkar memang kasihan. Armadanya tidak optimal, mereka bertugas sigap tapi tidak didukung armada dan alat yang mumpuni. Ini perlu jadi perhatian,” kata pria yang juga guru SD negeri di daerah Kecamatan Balung itu.

“Untuk BBM saja sampai kehabisan. Kita warga benar memang membantu membelikan BBM bensin alkon dua dirigen itu. Ya gimana, kan untuk upaya pemadaman kebakaran. Semoga ada perhatian lah,” imbuhnya. (ata/sip)

10

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini