Demo mahasiswa Gedung Cakrawala Mandala, gedung tujuh lantai milik Universitas Nusantara PGRI (UN PGRI) Kediri.
Demo mahasiswa Gedung Cakrawala Mandala, gedung tujuh lantai milik Universitas Nusantara PGRI (UN PGRI) Kediri

Bongkah.id – Setelah sebelumnya diprotes oleh mahasiswa, pembangunan Gedung Cakrawala Mandala, gedung tujuh lantai milik Universitas Nusantara PGRI (UN PGRI) Kediri, kini menuai kritik tajam dari warga Kelurahan Mojoroto. Warga mengeluhkan kurangnya sosialisasi, ketidakjelasan izin pembangunan, hingga dampak negatif terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu, aktivitas konstruksi hingga larut malam memperburuk keresahan warga, terutama bagi para lansia yang tinggal di sekitar lokasi proyek.

ads

Sejumlah warga RT 26 RW 08 menyampaikan ketidakpuasan atas minimnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan yang dimulai sejak akhir 2023 tersebut.

Minim Sosialisasi dan Keterlibatan Warga

PSD, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa sejak awal proyek ini tidak pernah melibatkan warga sekitar. “Sejak awal, pembangunan ini tidak melibatkan izin atau persetujuan dari warga,” ujar PSD pada Jumat (11/12/2024).

Ia menambahkan, aktivitas pembangunan yang berlangsung hingga dini hari membuat warga kehilangan kenyamanan, terutama lansia yang membutuhkan waktu istirahat cukup.

“Kami bingung harus mengadu ke siapa, karena pihak kampus dan perangkat kelurahan tampaknya lepas tangan. Lansia di sini sering mengeluh sulit tidur akibat suara bising yang berlangsung hingga subuh,” tambahnya.

Dampak Lingkungan dan Sosial yang Meresahkan

Hal senada disampaikan Dodok, warga Gang 5, Kelurahan Mojoroto. Ia mengeluhkan dampak lingkungan yang dirasakan warga akibat proyek tersebut, seperti polusi udara, kebisingan, dan gangguan kebersihan.

“Polusi debu sangat mengganggu, belum lagi pembongkaran gapura gang untuk akses alat berat yang dilakukan tanpa persetujuan warga. Kami merasa tidak dihargai,” ujarnya.

Dodok juga menyoroti kondisi sosial warga yang mayoritas terdiri dari lansia perempuan.
“Sekitar 80–90 persen dari warga di Gang 5 adalah janda lansia berusia di atas 70 tahun. Mereka sangat terdampak oleh kebisingan dan kurangnya kompensasi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa aktivitas konstruksi kerap berlangsung hingga pukul 4 atau 5 pagi tanpa ada komunikasi atau solusi dari pihak kampus.

Minimnya Komunikasi Jadi Masalah Utama

TJ, warga lainnya, menilai minimnya komunikasi dari pihak kampus sebagai akar dari persoalan ini. “Ada sekitar 15 rumah yang terdampak langsung, tapi kami tidak pernah diajak berdiskusi soal izin atau kompensasi. Hal ini sangat mengecewakan,” ungkap TJ.

Meskipun warga mendukung pembangunan fasilitas pendidikan, mereka menginginkan pihak kampus menunjukkan tanggung jawab kepada masyarakat terdampak. “Pembangunan sebaiknya tetap dilanjutkan, tapi pihak kampus harus bertanggung jawab. Kami butuh solusi yang adil untuk mengatasi dampak yang kami rasakan,” tegas TJ.

Harapan Warga untuk Pemerintah dan Kampus

Warga meminta pemerintah setempat dan pihak UN PGRI Kediri segera menindaklanjuti keluhan ini dengan langkah konkret. Mereka berharap ada mediasi melibatkan semua pihak untuk menemukan solusi yang adil dan menjaga harmoni antara kampus dan masyarakat.

Hingga berita ini ditulis, pihak kampus dan Yayasan belum memberikan tanggapan resmi terkait kecaman dari warga. Masyarakat berharap, pembangunan Gedung Cakrawala Mandala dapat berjalan tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut. (wan)

9

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini