bongkah.id – Pembalap F1 Lewis Hamilton sukses menjuarai seri balap F1 Musim 2020 di Grand Prix Styria, Austria, Minggu (12/7/2020) waktu setempat. Keberhasilan merebut podium utama itu membuat pembalap Mercedes itu mendekati sejumlah capaian rekor legenda F1 Michael Schumacher di sepanjang masa keemasannya.
Kemenangan itu sekaligus menjadi kemenangan ke-85 Hamilton di sepanjang karirnya, yang berarti pembalap Inggris itu kini terpaut 6 trofi dari rekor Michael Schumacher sebagai pebalap juara Grand Prix terbanyak. Sejumlah 91 kali sebagaimana informasi resmi F1.
Hamilton kini mengemas 152 finis podium yang membuatnya perlu 3 kali lagi finis peringkat tiga teratas. Untuk menyamai rekor 155 kali Schumacher. Pembalap bernomor 44 itu juga memperpanjang rekor penampilan sempurna. Menjuarai balapan dari pole position untuk ke-51 kalinya. Ia juga mencetak pole position ke-89 itu lewat kelihaiannya menjinakkan mobil dan trek di sesi kualifikasi yang diguyur hujan lebat.
Tak hanya itu, Hamilton mempersembahkan poin untuk ke-35 kali bagi Mercedes secara beruntun sejak GP Austria pada 2018, yang berarti selama rentang waktu itu ia tidak pernah finis di luar 10 besar, memperbaiki rekornya sendiri sebanyak 33 kali yang diraih dari GP Jepang 2016 hingga GP Prancis 2018.
Formula 1 telah merilis 10 balapan di revisi kalender sementara musim ini, yang menjadi peluang Hamilton untuk merebut gelar juara dunia ketujuh kalinya, menyamai rekor Schumacher.
“Tahun yang aneh, tapi senang bisa kembali di atas sini, membalap dengan performa seperti ini,” kata Hamilton seperti dikutip Reuters.
Ditambahkan, “Aku sangat bersyukur bisa kembali ke tempat pertama. Ini terasa sangat lama sejak terakhir kali membalap tahun lalu dan bangkit setelah akhir pekan lalu yang buruk.”
Setelah gagal finis podium di seri pembuka di Sirkuit Red Bull Ring akhir pekan lalu, Minggu (4/7/2020), Hamilton bangkit merebut trofi kemenangan pertamanya musim ini. Pria kelahiran Stevenage, Britania Raya, itu merayakan kemenangannya dengan mengangkat kepalan tangan di podium, sebagai simbol dukungannya terhadap perang melawan ketidakadilan rasial.
Pria kelahiran 7 Januari 1985 itu menjuarai Grand Prix Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, di saat dua Ferrari gagal finis. Mereka saling bertabrakan di lap pembuka.
Hamilton mengawali balapan seri kedua di kalender itu dengan modal kepercayaan diri yang tinggi, setelah merebut pole position sensasional di kualifikasi yang diguyur hujan lebat.
Sedangkan peringkat sementara dua lomba tersebut, Valtteri Bottas masih memimpin klasemen dengan 43 poin. Posisinya dibayangi Hamilton dengan selisih 6 poin. Pembalap McLaren Lando Norris di peringkat ketiga dengan 26 poin. Unggul delapan poin dari pembalap Ferrari Charles Leclerc. Sementara balapan seri ketiga akan berlangsung di Hungaria pekan depan.
DRAMA TABRAKAN
Di bawah cuaca yang lebih bersahabat ketika lomba, Hamilton tanpa kesulitan berarti menunjukkan kekuatan Mercedes W11, yang sempat dihantui masalah sensor girboks di sepanjang seri pembuka akhir pekan lalu. Ia finis di peringkat keempat. Akibat mendapat penalti.
Setelah mengeluhkan mobil Red Bull RB16 susah dikendalikan dan kondisi ban yang cukup aus pada enam lap jelang finis, pembalap Red Bull Max Verstappen, juara di Austria 2018 dan 2019, menjadi sasaran empuk Valtteri Bottas. Saat itu, Bottas, juara balapan pekan lalu, tanpa kesulitan menyalip Verstappen di lap ke-67. Sebuah kepiawaian untuk mengamankan finis runner-up. Yang selisih waktu 13,719 detik dibelakang Hamilton.
Sementara Verstappen terpaksa masuk pit. Berganti ban tiga lap jelang finis. Strategi itu, teryata mampu mengamankan posisinya untuk finis podium di tempat ketiga. Diikuti rekan satu timnya, Alexander Albon di posisi keempat. Demikian catatan di laman resmi F1.
“Luar biasa bisa kembali di sini, tim melakuan tugas yang luar biasa dalam hal strategi. Aku sangat bersyukur bisa kembali di tempat pertama, terasa sangat lama setelah balapan terakhir tahun lalu,” kata Hamilton saat konferensi pers.
“Aku harus kembali, setelah akhir pekan lalu yang sulit,” tambahnya, yang sekaligus mengaku senang dengan dua balapan beruntun itu.
Belum sempat membuktikan performa upgrade yang mereka bawa, Ferrari harus gigit jari. Ini karena dua pembalapnya, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc terlibat tabrakan di Tikungan 3, setelah start. Vettel segera menyudahi balapan. F1 yang ditunggangi mengalami kerusakan sayap belakang, sementara Leclerc kembali ke garasi empat putaran kemudian. F1 yang dipiloti mengalami kerusakan para di bagian lantai.
Dalam rekaman ulang. Menunjukkan kedua Ferrari diapit sejumlah mobil rival. Leclerc yang berada di sisi dalam trek tak memiliki ruang untuk melaju. Terpaksa menubruk mobil Vettel.
“Aku sangat terkejut. Aku masuk dari dalam. Tidak menyangka Charles mencoba sesuatu. Aku membawanya santai tapi ramai di sekitar kami,” kata Vettel di paddock tim.
“Mobil terasa lebih baik. Sayang kami tidak memiliki kesempatan menguji lajunya di balapan dan upgrade kami,” tambahnya.
Leclerc, runner-up seri pembuka di sirkuit yang sama, mengaku kecewa dan meminta maaf kepada Vettel dan tim setelah insiden tersebut.
Sementara persaingan di peringkat tengah, diramaikan oleh Racing Point, McLaren dan Renault yang bertarung ketat di lap terakhir. (rim)