Para pencari kerja menyerbu bursa tenaga kerja. (ilustrasi).

Bongkah.id – Kartu prakerja bisa diakses tidak hanya oleh penangguran, tetapi para pekerja pun ternyata juga bisa memanfaatkan program ini. Saat ini, tercatat ada 2,8 juta pekerja yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan manfaat kartu prakerja.

Total data dari Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan semuanya ada 2,8 juta lebih yang mendaftar program kartu prakerja. Kementerian mengirim seluruh data para pekerja tersebut sebagai bahan kroscek ke PMO (Project Management Office).

ads

“Banyak pekerja formal yang terdampak pandemi Covid-19. Ini tentunya sangat berat kondisi ketenagakerjaan kita,” kata Dirjen Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono dalam konferensi video, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Jutaan pekerja tersebut, lanjut Satrio, ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. Selain itu, tak sedikit pekerja informal yang usahanya terganggu.

Dari data asosiasi dunia usaha dan industri, Dinas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, tercatat ada sebanyak 212.394 pekerja formal yang terkena PHK. Adapun pekerja formal yang dirumahkan baik dengan meotongan gaji maupun yang tidak menerima upah sama sekali jumlahnya 1.205.191 orang.

“Jadi total pekerja formal yang terkena PHK dan dirumahkan sekitar 1,4 juta orang,” ujar Satrio.

Kementerian Ketenagakerjaan juga mencatat 282 ribu lebih pekerja di sektor informal yang terdampak Covid-19. Sementara, berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, sekitar 454 ribu orang pekerja formal yang dirumahkan dan sekitar 537 ribu pekerja formal yang mengalami PHK.

Data jumlah tenaga kerja terdampak Covid-19 yang dikirimkan Kemenaker kepada Project Management Office Kartu Prakerja akan diverifikasi dan dikroscek dengan sumber lain. Antara lain data dari di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Sosial, dan kementerian-kementerian terkait.

Pencocokan data ini dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan bantuan dari program lain yang dilakukan pemerintah. Hal ini untuk memastikan peserta yang sudah mendapatkan Kartu Prakerja itu tidak memperoleh program bantuan sosial yang lain.

“Agar bantuan sosial dari pemerintahan secara umum bisa merata di seluruh pekerja yang bekerja atau masyarakat Indonesia terdampak Covid-19,” tutur Satrio.

Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji W Ruky mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi data pekerja yang terdampak Covid-19 seperti ke Kementerian Dalam Negeri untuk pencocokan Nomor Induk Kependudukan, ke Kementerian Sosial terkait penerima bantuan sosial, dan juga ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk status sekolah maupun kuliah.

Setelah dilakukan verifikasi itu, maka para pendaftar dapat bergabung di gelombang pendaftaran yang dalam tiap pekan ada sekitar 164 ribu peserta yang bisa mendapatkan Kartu Prakerja.

“Jika pendaftar atau usulan lebih banyak dari kuota per Minggunya (satu pekan) maka dapat bergabung di gelombang selanjutnya,” tuturnya.

Ia menyampaikan, para pekerja Indonesia yang terdampak Covid-19 tidak perlu khawatir kehabisan kuota. Mengingat sekitar 2,8 juta yang sudah terdata terdampak Covid-19 itu baru mewakili setengah dari total kuota penerima manfaat program Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta.

Pendaftaran peserta Kartu Prakerja gelombang I telah dibuka mulai Sabtu (11/4/2020) malam sampai Kamis (16/4/2020) pukul 16.00.WIB melalui situs resmi prakerja.go.id.

“Pendaftar yang sukses diverifikasi data dirinya dan mengikut tes kemampuan dasar maka mereka dapat bergabung di gelombang pendaftaran dan kemungkinan besar bisa mendapatkan kartu manfaat Kartu Prakerja,” tuturnya. (bid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini