bongkah.id ‐‐ Diatas kertas Joe Biden berpotensi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Menaklukkan petahana Donald Trump pada pemilihan 3 November mendatang.
Peluang kandidat Presiden dari Partai Demokrat itu kian kuat, setelah mengumumkan Kamala Harris sebagai nama calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya.
Biden mengumumkan kabar tersebut, setelah proses pencarian ketat selama sebulan terakhir. Keputusan itu diumumkan melalui akun Twitter pribadinya.
“Saya mendapat kehormatan besar untuk mengumumkan, bahwa saya telah memilih Kamala Harris “si kecil pejuang tak kenal takut”,” tulis Biden dalam cuitannya seperti mengutip AFP.
Pasangan capres-cawapres dari Partai Demokrat ini diagendakan memberikan pidato pertamanya pada Rabu (12/8) di Wilmington, Delaware.
Pekan depan, keduanya akan resmi menerima pencalonan dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat. Yang akan dilakukan melalui panggilan video call.
Merespons kabar tersebut, Senator Kamala Harris dalam cuitannya di akun Twitter miliknya mengaku, terhormat atas penunjukan dirinya. Mendampingi Biden dalam Pemilu AS.
“Saya merasa terhormat. Bisa bergabung dengannya sebagai calon wakil presiden dari partai kami, dan melakukan apa yang diperlukan untuk menjadikannya sebagai Pemimpin kami,” cuit Harris.
Seorang tim kampanye Biden kepada CNN mengatakan, bahwa Biden menawarkan jabatan wakil presiden hanya 90 menit sebelum pengumuman.
Dalam sebuah foto yang dibagikan, tampak Biden sedang menelepon Harris. Mengabarkan penunjukan dirinya sebagai wakil presiden AS.
Penunjukan Harris mendapat beragam reaksi dari sejumlah politikus AS. Misalnya mantan Presiden Barrack Obama dan Bill Clinton hingga mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Hillary Clinton dalam cuitannya, menyambut keputusan bersejarah yang dibuat Biden. Menunjuk Harris sebagai cawapres. Senada, Bill Clinton juga menyebut Biden telah membuat keputusan tepat dengan menunjuk Harris.
Jika nantinya terpilih, Kamala Harris akan membuat sejarah baru di sistem pemerintahan Amerika Serikat. Sebagai wakil presiden kulit hitam dan perempuan keturunan India pertama. (rim)