Bandara Internasional Juanda berhasil menggagalkan upaya penyelundupan kalajengking kering senilai Rp 400 juta (Foto : Humas Bandaara Juanda)
Bandara Internasional Juanda berhasil menggagalkan upaya penyelundupan kalajengking kering senilai Rp 400 juta (Foto : Humas Bandaara Juanda)

Bongkah.id – Bandara Internasional Juanda berhasil menggagalkan upaya penyelundupan kalajengking kering senilai Rp400 juta, yang hendak dibawa dua orang penumpang lansia dengan tujuan Singapura.

Pengungkapan upaya penyeludupan kalajengking kering senilai Rp400 juta itu bermula, saat Datsatgaspam bersama petugas Avsec Angkasa Pura Indonesia mendeteksi adanya kejanggalan saat pemeriksaan di area check-in terhadap dua orang calon penumpang Singapore Airlines rute Surabaya–Singapura.

ads

Kemudian, petugas bandara Juanda melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan X-ray dan pengecekan manual. Dan benar saja di dalam tas ditemukan barang berupa kalajengking kering bernilai ratusan juta.

“Kecurigaan kami muncul ketika dua penumpang lanjut usia membawa banyak barang bawaan,” kata Dansatgaspam Bandara Internasional Juanda Letkol Laut (P) Dani Widjanarka di Puspenerbal Juanda, Sabtu (11/1/2025).

Dani menjelaskan, penyelundupan ini melibatkan dua koper dan dua kardus besar yang diduga berisi sekitar 1.500 ekor kalajengking kering.

“Untuk mengelabuhi petugas bahwa kalajengking tersebut disamarkan dengan kapur barus untuk menghilangkan bau, dan rencananya akan dikirim ke Hongkong melalui Singapura sebagai bahan obat-obatan,” jelas Dani.

Menurutnya, keempat barang bawaan tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen resmi yang sah, melanggar Pasal 88 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Dia menegaskan, pelaku bisa dikenai pidana penjara hingga dua tahun dan denda maksimal Rp 2 miliar.Kasus ini kemudian diserahkan kepada Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur untuk proses penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.

Penyelundupan kalajengking kering ini menunjukkan tingginya kerawanan di Bandara Juanda yang merupakan pintu gerbang utama Jawa Timur, baik untuk penerbangan sipil maupun militer.

“Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat untuk mengantisipasi tindak pidana dan ancaman lainnya yang dapat merusak keamanan objek vital nasional,” katanya memungkasi. (yg/sip)

9

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini