Perajin membuat besek tempat daging kurban di Ngoro Jombang. Bongkah.id/Karimatul Masalah/
Perajin membuat besek tempat daging kurban di Ngoro Jombang. Bongkah.id/Karimatul Masalah/

bongkah.id – Hari Raya Idul Adha 2024 menjadi momen bagi umat Islam melaksanakan pemotongan hewan kurban dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Daging yang dibagikan itu umumnya dikemas dalam kantong plastik. Padahal, kantong plastik kurang baik untuk lingkungan, sehingga masyarakat dihimbau agar menggunakan wadah alternatif untuk daging kurban.

ads

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik.

Di Kabupaten Jombang sendiri juga didukung dengan adanya Peraturan Bupati (perbup) No. 56 tahun 2022 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.

Ada alternatif lain yang bisa digunakan sebagai pengganti kantong plastik dalam membungkus daging kurban yakni besek.

Seperti besek bambu wadah daging kurban di Jombang, Jawa Timur, yang diproduksi oleh Susanti, warga Desa Kertorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ia mengaku kewalahan menerima pesanan besek untuk wadah daging kurban sejak awal Juni 2024.

Susanti menerima pesanan hingga 7.000 besek dari berbagai daerah, seperti Krian, Sidoarjo, dan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

“Pesanan besek untuk wadah daging kurban sudah masuk 7.000 dari Krian dan Pondok Pesantren Tebuireng,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).

Tingginya permintaan ini membuat Susanti terpaksa menutup pesanan sejak awal Juni. Ia tak ingin mengecewakan pelanggan dengan keterlambatan pengiriman.

“Kalau ada orang pesan lagi, saya sudah ndak sanggup. Soalnya waktunya sudah mepet, ini sudah kewalahan. Orderan sudah saya tutup kemarin,” terangnya.

Besek buatan Susanti terbuat dari bambu apus yang didatangkan dari Kecamatan Wonosalam, Jombang. Bambu apus dikenal kuat dan kokoh, sehingga cocok untuk digunakan sebagai wadah daging kurban.

Susanti dibantu 15 orang perajin untuk menyelesaikan pesanan besek ini. Masing-masing ditargetkan untuk membuat 50 besek dalam waktu 3 hari.

Besek buatan Susanti tersedia dalam dua ukuran, yaitu 15 cm yang dibandrol dengan harga Rp 2.500 dan 18 cm seharga Rp 3.500 per besek.

“Alhamdulillah membawa berkah tersendiri, keuntungan hingga Rp 5 juta dari penjualan besek selama jelang Idul Adha,” jelasnya.

Menurut Susanti, usaha pembuatan besek bambu ini sudah turun temurun dari kakek dan orang tuanya. Ia sendiri mulai menekuni usaha ini sejak 5 tahun lalu. (ima)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini