Bongkah.id – Hingga hari ketiga pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Senin (11/1/2021) malam, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 45 kantorng jenazah. Namun baru satu jasad yang telah diidentifikasi yakni kru pesawat Okky Bisma.
Pada hari ketiga pencarian, tim berhasil mengevakuasi 27 kantong jenazah. Diketahui, pesawat Sriwijaya SJ 182 yang mengangkut 53 penumpang dan 12 kru.
“Total hari ini yang sudah kita dapatkan berjumlah 45 kantong jenazah,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021) malam.
Bagus menambahkan, pencarian jenazah korban dan material lainnya masih terus dilakukan oleh tim SAR pada malam ini hingga esok hari. Tim juga dikerahkan untuk pencarian material pesawat.
“Serta area yang kita perluas dengan di permukaan dengan kapal, di bawah permukaan dengan penyelaman ataupun dengan sonar yang dimiliki kapal,” tutur Bagus.
Selain korban, di hari ketiga pencairan ini Basarnas juga mengevakuasi lima serpihan pesawat potongan kecil. Dengan demikian, total pecahan pesawat yang sudah ditemukan sebanyak 15 kantong.
“Properti pesawat diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” ucapnya.
Baca: Serpihan Pesawat Sriwijaya Ditemukan, 65 Penumpang dan Kru Belum Terdeteksi
Sementara potongan tubuh korban yang ditemukan Basarnas langsung ditangani tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Adapun satu korban atas nama Okky Bisma (kru pesawat), berhasil diidentifikasi hari ini.
“Pada hari ini, tim juga melakukan rekonsiliasi kalau orang awam pencocokan antara data antemortem dengan data post mortem,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri Brigjen Hudi Suryanto mengatakan bahwa lembaganya mengidentifikasi dari bagian tubuh yang ditemukan berupa tangan kanan yang lengkap.
“Dengan jarinya masih bagus sehingga itu memudahkan kami melakukan pengidentifikasian yang akhirnya kami bisa mendapatkan identitas,” ujar Hudi. (bid)