Mohamad Akhyak saat pameran di Galeri Merah Putih, kompleks Balai Pemuda, Surabaya (anto)

bongkah.id – Bagi sebagian orang, Hari Pahlawan identik dengan upacara dan deretan pidato. Namun, bagi Mohamad Akhyak, pelukis pasir asal Jombang yang juga guru seni di MAN 3 Jombang Jawa Timur, mengenang jasa pahlawan bisa dilakukan dengan cara yang lebih personal melalui karya.

Dengan butiran pasir di atas kaca, Akhyak menciptakan wajah-wajah pahlawan yang seolah hidup kembali. Dari KH. Hasyim Asy’ari hingga Jenderal Sudirman, setiap guratan pasirnya adalah doa, sekaligus penghormatan pada semangat perjuangan.

ads

“Saya ingin anak-anak bangsa bangga pada sejarahnya. Dan mereka bisa menunjukkan kecintaan itu lewat karya, apa pun bentuknya,” kata Akhyak bernada lembut.

Latar Akhyaknya sebagai pendidik di lingkungan pesantren memberi warna tersendiri pada karyanya. Ia tak hanya melukis tokoh besar, tetapi juga memilih figur yang dekat dengan dunia santri dan rakyat, seperti KH. Wahab Hasbullah, Cak Durasim, dan Cak Asmuni, pejuang yang berjuang lewat ilmu, tawa, dan kesenian.

Setiap tokoh yang diangkat punya pesan berbeda: keberanian, keteguhan, keikhlasan, dan kecintaan pada tanah air. Melalui seni pasir, nilai-nilai itu diterjemahkan ke dalam bahasa visual yang halus, namun menyentuh.

Bagi Akhyak, seni bukan sekadar hiburan. Ia adalah sarana pendidikan karakter yang membumi, mudah dicerna, dan mampu menumbuhkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.

Ia ingin para pelajar dan santri tak sekadar mengenal nama pahlawan dari buku sejarah, tetapi juga merasakan nilai perjuangan mereka lewat proses berkarya.

“Santri bisa memperingati perjuangan lewat syair dan dakwah, pelajar lewat musik dan puisi, seniman lewat lukisan dan visual.
Semua bisa berbuat untuk bangsa,” ujar Akhyak yang juara 1 MTQ Korpri Jawa Timur, untuk Kaligrafi Kontemporer.

Menurutnya, Jombang dikenal sebagai “Kota Santri”, tempat lahirnya banyak tokoh besar yang menyalakan semangat kebangsaan. Bagi Akhyak, melukis pahlawan dari tanah kelahirannya adalah bentuk syukur sekaligus dedikasi.

Melalui seri lukisan pasir bertema perjuangan, ia ingin menunjukkan bahwa Jombang tidak hanya melahirkan pahlawan masa lalu, tapi juga generasi penerus yang terus berkarya untuk negeri.

“Jombang melahirkan pahlawan. Generasi kini meneruskan perjuangan,” kata Akhyak
Pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Seni Lukis Pasir tahun 2024 dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia. (anto)

23

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini