Budayawan Jombang, Nasrul Ilah atau Cak Nas saat dimintai keterangan. /bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Budayawan Jombang, Nasrul Ilah atau Cak Nas saat dimintai keterangan. /bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Sebuah sudut tenang di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, gema sejarah kembali menguat.

Bukan sekadar kisah lama yang terpendam, melainkan sebuah kabar yang menyulut rasa bangga, bahwa Ir. Soekarno, Sang Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, diyakini lahir di tanah Jombang tepatnya pada 6 Juni 1902.

ads

Rasa haru dan kebanggaan itu begitu terasa saat budayawan Jombang, Nasrul Ilah atau akrab disapa Cak Nas, menyampaikan pandangannya.

“Ini tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, Bung Karno lahir di Jombang,” ucapnya pada Selasa (10/6/2025), dengan sorot mata yang meyakini bahwa sejarah memiliki cara sendiri untuk kembali ke tempat asalnya.

Temuan ini bukan isapan jempol. Data dan dokumen yang akhir-akhir ini dikaji para pegiat sejarah kian memperkuat dugaan bahwa Bung Karno memang dilahirkan di Ploso, Jombang. Bagi Cak Nas, ini bukan sekadar validasi sejarah, tapi juga momen penting yang mengukuhkan Jombang sebagai tanah kelahiran para tokoh besar bangsa. “Sejumlah tokoh besar terbukti lahir di Kabupaten Jombang,” ujarnya.

Menyebut nama-nama seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, cendekiawan Nurcholish Madjid atau Cak Nur, dan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sebagai Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang, Cak Nas juga menyuarakan harapan yang lebih jauh dari sekadar pengakuan sejarah. Ia mendorong agar bekas rumah kelahiran Bung Karno ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat Kabupaten dan dipugar oleh pemerintah.

“Dan yang tak kalah pentingnya, nilai-nilai kebangsaan yang dicetuskan oleh Bung Karno bisa diajarkan kepada para generasi muda seperti kepada para pelajar di sekolah,” tuturnya.

Baginya, warisan Bung Karno tidak hanya berupa bangunan atau catatan sejarah, tetapi semangat nasionalisme yang harus ditransformasikan kepada generasi masa kini.

“Yang penting lagi, ketika nanti dikembangkan menjadi destinasi wisata warisan sejarah, juga harus ada transformasi nilai-nilai kebangsaan di lokasi tersebut,” tegasnya lagi, menekankan bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk dijadikan pijakan dalam menatap masa depan.

Dukungan terhadap inisiatif ini pun datang dari berbagai pihak. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, M. Syarif Hidayatullah atau yang akrab disapa Gus Sentot, menyatakan komitmennya.

“Kita support penuh, kita dukung penuh, kita berharap ada pengakuan secara nasional bahwa memang Bung Karno lahir di Kabupaten Jombang,” ujar Gus Sentot.

Baginya, pengakuan ini bukan sekadar nilai sejarah, melainkan aset tak ternilai bagi Kabupaten Jombang. “Dan ini adalah nilai yang tidak terhingga untuk Jombang ke depan,” pungkasnya, dengan penuh harap. (Ima/sip)

44

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini