Bongkah.id – Perempuan mendominasi jumlah pasien covid-19 yang sembuh di Surabaya, Jawa Timur. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya menyebutkan 51% dari total 923 pasien pasien sembuh per Selasa (9/6/2020) adalah perempuan.
Pada Selasa (9/6/2020), ada 56 orang yang sembuh di Surabaya. Sebanyak 45 pasien dirawat di Hotel Asrama Haji dan 11 orang lainnya rawat isolasi mandiri.
“Pasien Covid-19 yang sembuh lebih banyak perempuan dibanding lak-laki 51% berbanding 49 persen,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanit saat di Balai Kota Surabaya, Rabu (10/6/2020).
Dengan tambahan 56 pasien kemarin, angka kesembuhan Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 923 pasien atau 26,84 persen dari total pasien positif.
“Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif hasil tes usapnya berturut-turut selama dua kali,” tutur Febria.
Febria merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45–54 tahun atau usia produktif. Tidak hanya itu, pasien Covid-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding lak-laki dengan persentase 51 persen.
Kepala Dinkes Kota Surabaya ini emaparkan tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut.
“Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi positif COVID-19,” ujarnya.
Meskipun sudah dinyatakan sembuh, kata Febria, bukan berarti pasien boleh semaunya mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ia meminta pasien yang sembuh tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan dan menjaga terus imunitasnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien COVID-19 itu bisa disembuhkan. Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien COVID-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
“Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua,” katanya.
Sementara jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia per Rabu (10/6/2020) bertambah 1.241 kasus. Dengan tambahan jumlah kasus tertinggi ini pasien yang positif Covid-19 mencapai 34.316 orang.
“Tambahan terbanyak dari Jatim, ada 273 kasus,” Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Rabu (10/6/2020).
Disusul Sulawesi Selatan penambahan sebanyak 189 kasus dan melaporkan 53 sembuh. DKI Jakarta 157 orang dan melaporkan 146 sembuh. Jawa Tengah kasus positif meningkat 139 orang dan melaporkan 118 orang sembuh. Kalimantan Selatan 127 orang positif baru dan 10 orang sembuh.
Yuri menegaskan, penambahan ini terjadi karena tracing contact untuk menemukan kasus positif oleh pemerintah semakin agresif.
““Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan,” tegas Yuri.
Selain itu, penambahan terjadi karena jumlah spesimen yang diperiksa juga semakin meningkat. Spesimen ini tidak hanya didominasi dari kiriman rumah sakit namun juga dari puskesmas ataupun Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia.
“Sehingga bisa kita lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh rumah sakit,” jelas Yuri. (bid)