Bongkah.id – Achmad Bakri, seorang peternak kreatif tak berhenti hanya sampai pada aktivitas mengembangbiakkan Kelinci. Sebagai buah kreatifitasnya, pria asal Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, itu memanfaatkan kotoran hewan ternaknya untuk pupuk.
“Kita manfaatkan limbah kotoran dan urine Kelincinya karena bisa buat pupuk untuk tanaman, urine juga bagus apalagi kalau sudah melalui proses fermentasi,” kata Achmad Bakri (36) peternak kelinci saat ditemui di rumahnya, Rabu (10/5/2023).
Bakri membeberkan caranya menyulap kotoran dan urine kelinci menjadi pupuk untuk tanaman. Pertama, dia memisahkan limbah kotoran dari indukan menggunakan alas kandang yang sedikit miring.
“Alas kandang dibuat miring agar urine kelinci bisa tertampung dalam pipa yang sudah disiapkan. Lalu saya kasih celah sedikit agar urine kelinci bisa masuk ke pipa sementra kotorannya tetap di tempat,” bebernya.
Dengan metode menampung itu, Bakri bisa memanen sebanyak 25 liter urine setiap 4-5 hari. Dia kemudian memindahkan cairan air kemih kelinci tersebut ke dalam botol untuk difermentasi.
“Kotoran dan urine yang kita dapatkan itu dari kelinci yang indukan ada 13 yakni jenis pedaging Haila, Haikul dan Newzailand,” ujarnya.
Cara fermentasi menurut Bakri, juga sangat mudah. Dia hanya membutuhkan urine murni kelinci, bongkol pisang, air, air cucian beras, air kelapa, untuk menghidupkan bakteri menggunakan Yakult, untuk makanan bakteri cukup menggunakan tetes tebu atau gula.
“Jika sudah tercampur kita tunggu jadi dalam kurun waktu 20 hari sampai 1 bulan,” jelasnya.
Jika sudah difermentasi, urine kelinci siap dipasarkan melalui online ataupun dijual kepada petani-petani disekitar Desa dengan harga yang sangat murah.
“Perliter yang mentah atau yang belum fermentasi harganya Rp 2 ribu perliter, kalau yang sudah fermentasi Rp 7.500 perliter sampai Rp 8 ribu perliter,” jelasnya.
Dikatakan Bakri, urine kelinci sangat bagus bagi kesehatan ataupun kesuburan tanaman. Menurut dia, dampak positif lain adalah tumbuhan yang disemprotkan pupuk tersebut akan lebih tahan terhadap penyakit dan hama.
“Lebih subur dan bagus mencegah hama. Kalau disemprotkan ke buah-buahan maka tidak akan mudah rontok,” pungkasnya. (ima)