Bongkah.id – Perusahaan umum daerah (Perumda) Perkebunan Panglungan diketahui pendapatan yang dihasilkan tidak sesuai target. Bahkan, tahun 2024 belum menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD).
Diketahui, pada tahun 2022 Perkebunan Panglungan hanya menyetorkan PAD sebesar Rp 30 juta, sedangkan pada tahun 2023 Perkebunan Panglungan yang ditargetkan harus menyetor Rp 100 juta, hanya menyetorkan Rp 99 juta. Ironisnya pada tahun 2024 belum menyetor PAD.
Padahal, tiga peumda lainnya sudah menyetorkan PAD dari 31 Desember lalu. Seperti PDAM Tirta Kencana menyetorkan PAD sebesar Rp 303 juta, PD BPR Bank Jombang sebesar Rp 5,3 miliar dan PD Aneka Usaha Seger Rp 163 juta.
Sekdakab Jombang Agus Purnomo membenarkan, hingga saat ini perumda Perkebunan Panglungan belum menyetorkan PAD.
“Ada kemungkinan cash flow perkebunan panglungan ada masalah,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
Dirinya menambahkan, pemkab akan segera melakukan evaluasi terkait dengan keuangan yang ada di Perkebunan Panglungan.
“Ya, Secepatnya akan kita lakukan evaluasi untuk Perumda Perkebunan Panglungan,” tegasnya.
Ia mengatakan, untuk tiga perumda lainnya seperti PDAM Tirta Kencana, PD BPR Bank Jombang dan Aneka Usaha Seger sudah menyetorkan sesuai target. “Untuk yang lainnya sudah menyetorkan PAD,” imbuhnya.
Dirinya juga mengingatkan, Perumda harus terus meningkatkan inovasi, kinerja sehingga kedepan bisa memberikan PAD yang maksimal.
“Karena didirikan Perumda adalah memberikan PAD,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Perumda Perkebunan Panglungan Tjahja Fadjari tak menampik belum menyetorkan PAD. Akan tetapi PAD nantinya akan tetap disetorkan sesuai dengan target Rp 101 juta.
“Dianggarkan di RAK (Rencana Aksi Kinera) 2025 menyesuaikan hasil panen komoditas kebun,” tegasnya.
Dirinya mengungkapkan, Perkebunan Panglungan sumber pendapatan masih mengandalkan hasil dari tanaman komoditi. Sehingga, belum bisa dipastikan setiap bulannya. “Beda BUMD beda sumber pendapatan,” pungkasnya. (ima/sip)