Bongkah.id – Halaman rumah Sujoko (48), warga Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, selalu penuh dengan kerajinan patung hasil ukirannya. Jika dihitung, ada sekitar lima hingga tujuh karya seni itu yang belum selesai dikerjakan di halaman rumahnya.
Terlihat beberapa ukiran yang belum selesai memang sengaja ditaruh di halaman rumah, namun masih layak untuk dilanjutkan. Keunggulan patung karya ukir Sujoko adalah awet meskipun terkena teriknya cahaya matahari dan derasnya hujan.
“Saya membuat kerajinan ukiran dari akar kayu jati sudah lima tahun. Namun, sebelum itu bekerja ikut orang, kerjanya sama namun bedanya ditempat tersebut menggunakan bahan semen,” ujar Sujoko.
Keahlian Sujoko pun menimbulkan ide kreatif dengan membuat kerajinan limbah kayu yang telah didasari ilmu yang ia dapat dari pengalaman kerjanya yang hingga pada akhirnya memutuskan berkarya mandiri.
Siang hari setelah kumandang adzan Dzuhur kemarin, Sujoko ditemui di tengah merapikan kerajinan kayu buatannya. Beberapa karyanya bertemakan toko pewayangan Semar hingga Yesus. Itu sesuai bentuk bahan yang dimiliki dan permintaan pemesan.
“Saya lebih cenderung ke bentuk punokawan, bentuk lain tergantung pesanan. Kalau akhir tahun seperti ini pesanan cenderung ke ukiran bentuk Yesus,” jelas dia.
Dia melanjutkan, model kerajinan kayu yang kecil dapat diselesaikan dalam waktu 2 Minggu, asalkan bentuk pengukirannya tidak rumit.
“Pembuatan paling cepat 2 Minggu, namun jika rumit bisa sampai satu bulan,” ungkap dia.
Selain itu, ukuran dan tingkat kerumitan juga menentukan harga kerajinan limbah kayu jati ini. Dia pernah menjual ukiran berkisar Rp 2,5 juta hingga untuk satu barang.
“Peminatnya dari masyarakat Jombang, Madiun, Mojokerto dan daerah lain di Jawa Timur, dengan promosi dari mulut ke mulut,” pungkas Sujoko. (ima)