Bongkah.id – Dalam upaya memperkuat sistem pertahanan nasional, Indonesia dikabarkan tengah menyiapkan pengadaan kapal induk asal Italia, Giuseppe Garibaldi. Kapal legendaris ini disebut menjadi salah satu alutsista strategis yang akan memperkuat armada laut Tanah Air di masa mendatang.
Proses akuisisi Giuseppe Garibaldi saat ini berada dalam tahap finalisasi. Berdasarkan rencana, pembiayaan pengadaan kapal ini akan menggunakan skema pinjaman luar negeri dengan batas maksimal sekitar USD 450 juta atau setara Rp 7,47 triliun. Nilai tersebut sebanding dengan anggaran awal proyek Satelit Satria-1.
Kapal induk Giuseppe Garibaldi pertama kali diluncurkan pada 11 Juni 1983 dan resmi dipensiunkan oleh Angkatan Laut Italia pada 1 Oktober 2024. Meski tidak lagi aktif di negara asalnya, kapal ini masih memiliki kemampuan operasional yang tangguh untuk mendukung berbagai misi militer dan kemanusiaan.
Giuseppe Garibaldi mengusung teknologi STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing), memungkinkan pesawat tempur atau armada udara di atasnya lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter.
Secara teknis, kapal induk ini memiliki panjang sekitar 180 meter, lebar 33 meter, dan bobot mencapai 10.100 ton. Tenaganya bersumber dari empat turbin CODAG Fiat yang menghasilkan daya hingga 81.000 tenaga kuda (60 MW). Dengan tenaga tersebut, kapal mampu melaju hingga 30 knot (56 km/jam) dan menempuh jarak pelayaran sejauh 7.000 mil laut.
Kapal ini dapat menampung sekitar 830 personel, terdiri atas 550 awak kapal, 180 personel udara, dan 100 staf pendukung. Dari sisi pertahanan, Giuseppe Garibaldi dilengkapi dengan sistem peluncur SCLAR, SLQ-25 Nixie, SLAT, serta sistem ECM untuk pertahanan elektronik.
Untuk persenjataan, kapal ini memiliki dua peluncur Mk.29 untuk rudal Sea Sparrow atau Aspide, tiga meriam OTO Melara Kembar 40L70 DARDO, serta dua tabung torpedo 324 mm.
Giuseppe Garibaldi mampu membawa hingga 18 pesawat tempur AV-8B Harrier II serta berbagai jenis helikopter untuk misi anti-kapal selam, operasi amfibi, maupun bantuan kemanusiaan. Dengan kemampuan tersebut, kapal ini berfungsi sebagai kapal komando, platform operasi udara, dan pusat kendali komunikasi maritim.
Jika resmi bergabung dalam jajaran alutsista Indonesia, Giuseppe Garibaldi diyakini akan menjadi simbol peningkatan kapasitas pertahanan laut nasional sekaligus memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. (srp)